Nationalgeographic.co.id—Pagi itu pukul 03:00 dini hari di pulau Malta. Seekor hiu akan melahirkan, tetapi ada yang aneh. Hiu itu sudah mati.
Di pasar ikan grosir di Valletta, Greg Nowell dengan hati-hati menggerakan jarinya di sepanjang perut hiu kucing berbintik kecil. Nowell menekan ke dalam dengan jari dan merasakan sesuatu yang kaku dan keras. Ia mendorong dengan lembut objek itu ke kloaka (lubang saluruan usus, kemih, dan reproduksi hiu). Dengan letupan yang lebut kotak telur kecil muncul. Ukurannya tidak lebih panjang dari jari kelingking Nowell dan berwarna coklat kekunginan. Telur itu masih berdenyut dengan tenang, tanda sebuah kehidupan.
Di pasar itu ada tumpukan hiu yang dikemas dalam es, Nowell mengidentifikasi para betina dan merasakan telur mereka. Setiap telur yang ditemukan ditaruh ke wadah berisi air garam dengan hati-hati untuk dibawa ke kantornya. Di sana, Nowell dan tim di organisasi Sharklab-Malta mencoba memberi kesempatan pada tiap hiu itu untuk hidup.
Sharklab-Malta ialah salah satu dari tiga kelompok di Mediterania yang mengambil peran sebagai pengasuh beberapa spesies hiu dan kerabat dekat mereka. Dengan mengumpulkan dan membesarkan bayi yang berakhir di jaring ikan dan konter penjualan, kelompok itu berharap dapat membuat perbedaan kecil di dunia yang tak ramah terhadap hiu.
Nowell adalah yang pertama pada akhir 2011 melakukan survei terhadap berbagai spesies hiu yang dijual di pasar Valletta. Itu adalah kotak telur, yang menyembul dari kloaka seekor hiu utuh untuk dijual.
International Union for Conservation of Nature (IUCN) memperkirakan bahwa lebih dari sepertiga 1.147 spesies hiu, pari, dan skate di lautan dunia menghadapi kepunahan. Dalam makalah yang dipublikasikan berjudul Half a Century of Global Decline in Oceanic Sharks and Rays para peneliti menemukan bahwa hiu dan pari laut telah menurun sebesar 71 oerseb hanya dalam setengah abad terakhir, terutama karena penangkapan ikan yang berlebihan, baik penangkapan yang disengaja maupun tidak disengaja.
Baca Juga: Muka Hiu Ini Mirip Babi! Ditemukan di Laut Mediterania oleh Perwira AL
Nowell meninggalkan pasar ikan sebelum matahari datang dan membawa beberapa kotak di tangannya. Bayi-bayi itu akan memainkan dua peran. Pertama, mereka akan mengajarkan orang utnuk melihat hiu sebagai mahluk yang menarik dan layak dilindungi. Kedua, mereka akan bertindak sebagai kelinci percobaan, yakni membantu menyempurnakan prosedur standar untuk membesarkan bayi seperti mereka. Hampir satu dekade setelah Nowell memulai eksperimen pertama pada kotak telur yang dikumpulkan di pasar, para ilmuwan yang bekerja dengan telur-telur ini berharap metode ini siap diadopsi untuk spesies hiu dan skate lainnya.
Untungnya, sekitar 30 hingga 40 persen hiu dan dan semua spesies skate adalah ovipar. Di man jantan membuahi telur secara internal kemudian betina membongkar tiap embrio yang tumbuh di dasar laut yang tertutup dalam wadah telur. Kantong kasar ini berfungsi sebagai rahim eksternal kecil, dikemas dengan kuning telur bergizi yang memberi makan hiu muda saat ia tumbuh.
Pendekatan kasus telur yang dilakukan Nowell cukup umum sehingga para ilmuwan yang terlibat berharap teknik dari Mediterania itu dapat membantu spesies menghadapi resiko kepunahan yang jauh lebih besar.
Baca Juga: Terekam Kamera, Kawanan Hiu Putih Besar Mencabik-cabik Paus Bungkuk
"Beberapa orang bertanya, 'jika anda mengambil telur ini dan memulihkan hiu, apakah anda menyelamatkan populasinya?' kami tidak," kata Nowell di laman Smithsonian. "Tetapi pada akhirnya apa yang memungkinkan seluruh proses ini untuk kami lakukan adalah melihat metodologi dan mengembangkan metode yang dapat digunakan di mana saja di dunia."
Dua ahli biologi asal Spanyol bernama Pablo García Salinas dan Jaime Penadés Suay mengatakan bahwa pelajaran dari memelihara hiu adalah: jangan buang bayinya.
Mereka bisa bertahan hidup diangkut dari dasar laut. Mereka dapat bertahan hidup selama berjam-jam di dalam botol plastik di atas pukat ikan, bahkan tanpa pendingin.
Sementara itu, hiu pertama yang dibawa pulang oleh Nowell dari pasar tidak pernah berhasil kerluar dari kotak telurnya. Nowell kemudian mengetahui bahwa suhu air di akuariumnya terlalu tinggi untuk bertahan hidup. Namun sejak itu, Sharklab-Malta telah berhasil memelihara dan melepaskan 316 hiu ke alam liar.
Baca Juga: Galeophobia, Jawaban Mengapa Kita Sangat Takut Saat Berjumpa Hiu
Source | : | Smithsonian |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR