Wiku menambahkan, kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat juga diperlukan agar tercipta sinergi dalam pemulihan Covid-19 di Indonesia.
Hal itu yang diterapkan di Kota Blitar. Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Blitar Santoso mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan TNI Polri untuk melaksanakan operasi Yustisi secara berkala.
"Selama evaluasi, tingkat pelanggaran seperti tidak memakai masker di tempat umum jarang temui karena kami selalu gencar mengadakan sosialisasi. Misalnya, melalui siaran, baliho, dan radio,” ujar Santoso.
Baca Juga: Sektor Pertanian Indonesia Terus Bertumbuh, Pemerintah Dorong Akses KUR untuk Petani Milenial
Santoso juga mengatakan, dalam bersosialisasi pihaknya selalu menekankan bahwa era new normal bukan berarti bebas sepenuhnya dari Covid-19. Dengan begitu, masyarakat harus tetap sadar dan terbiasa melakukan prokes.
“Covid-19 ini menjadi bagian dari budaya kehidupan. Bagaimana kita mengakrabi, agar kedisiplinan tidak jadi sesuatu yang harus ditakuti tapi jadi bagian kehidupan yang harus dijalani,” ungkap Santoso.
Selain membentuk Satgas Penegakan Disiplin, Kota Blitar juga konsisten menerapkan implementasi aplikasi PeduliLindungi, operasi Yustisi, pengetatan kegiatan masyarakat, dan memanfaatkan media untuk sosialisasi terkait prokes.
Pentingnya edukasi dan sosialisasi menyeluruh
Upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19 harus dibarengi dengan kesadaran dan tanggung jawab masyarakat. Oleh karena itu, edukasi mengenai protokol kesehatan (prokes) harus terus dilaksanakan.
Baca Juga: Percepat Proses Vaksinasi untuk Kelompok Rentan, Satgas Jamin Ketersediaan Stok Vaksin Masih Aman
Meski demikian, Wakil Ketua Gerakan Pakai Masker Kemal Gani mengatakan, ada tantangan yang akan dihadapi oleh para penyuluh kesehatan, yaitu kejenuhan masyarakat akan topik seputar Covid-19.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, Gani mengimbau agar tenaga kesehatan dan para penyuluh dapat melakukan sosialisasi yang disertai pendekatan yang menarik.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR