Nationalgeographic.co.id—Pulau Henderson yang berada di Samudra Pasifik Selatan menjadi berita utama beberapa tahun yang lalu. Pada saat itu, ditemukan 18 juta ton sampah plastik berserakan di pulau tidak berpenghuni tersebut.
Tim peneliti juga menemukan bahwa semua plastik itu memengaruhi suhu pasir di Pulau Henderson dan Kepulauan Cocos, di Samudra Hindia. Hasil studi yang dipublikasikan di Journal of Hazardous Materials pada bulan Agustus 2021, menunjukkan bahwa polusi plastik mengubah suhu pasir. Kondisi ini bisa menjadi masalah bagi penghuni pantai yang peka terhadap panas. Seperti kepiting, kerang dan siput, serta burung pantai dan penyu yang menggunakan pantai untuk bersarang.
Plastik membahayakan satwa liar dengan berbagai cara. Ketika burung, ikan, dan hewan besar lainnya memakan plastik, bahan tersebut dapat terjerat di dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan. Plastik juga membuat hewan merasa kenyang, sehingga mereka berhenti makan dan akhirnya mati.
Source | : | Smithsonian Magazine |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR