Inilah beberapa rahasia mengenai pola makan di Bumi.
Konsumsi kalori dalam daging Tiongkok lebih tinggi dibanding Amerika. Sementara dari segi berat, belum ada yang mengalahkan rekor Amerika. Alasan Tiongkok mengkonsumsi kalori dalam daging lebih besar dibanding Amerika karena perbedaan jenis daging. Masyarakat Tiongkok mayoritas mengonsumsi daging babi yang penuh lemak.
Konsumsi daging di Tiongkok telah melonjak beberapa abad belakangan. Tak hanya daging babi, masyarakat Tiongkok pun mulai melirik daging sapi—walau masih setengah ons per kapita per hari. Dua per tiga asupan kalori daging masyarakat Tiongkok tidak hanya dari daging babi tapi juga lemak.
Amerika juara dalam konsumsi gula. Antara 1961 hingga 2011 konsumsi kalori harian Amerika terus meningkat yang semula 2.882 menjadi 3.641. Menurut Elizabeth Royte, bahwa masyarakat Amerika menyia-nyiakan sepertiga kandungan kalori. Bahkan pola makan yang dianut saat ini membuat kalori berkurang.
Namun tingkat obesitas Amerika terus meningkat tiap tahunnya. Selama ini berkembang pendapat bahwa obesitas terjadi karena pasokan gula berlebih. Faktanya dari 759 kalori, 54 kalori diantaranya berasal dari gula dan jenis pemanis lainnya. Sehingga masyarakat Amerika didera obesitas hingga tahap terburuk.
Bumi hasilkan banyak makanan. Setengah abad terakhir ketersediaan pangan di dunia terus meningkat. Amerika saja terjadi peningkatan hampir 31 persen dengan 2870 kalori, sementara Jepang dengan 2.717 kalori.
Peningkatan jumlah populasi dunia dan perubahan iklim membuat produksi makanan untuk warga bumi mempunyai tantangan sendiri. Masalahnya masalah pangan dunia tak hanya dipengaruhi peningkatan penduduk dunia dan perubahan iklim tapi juga karena distribusi tidak merata dan penyebaran limbah.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR