Sebagaimana kita ketahui, bahwa Turki merupakan negara dengan mayoritas muslim. "Dalam Islam, jika air liur kucing menodai pakaian seseorang, itu tidak dianggap kotor, sedangkan air liur anjing dianggap kotor dan jika itu mengenai pakaian Anda, Anda tidak dapat beribadah di dalamnya kecuali noda itu dibilas," tambahnya.
"Itu pernah dilakukan Muhammad. Ia pernah menggunakan air untuk berwudhu, padahal didalamnya terdapat liur kucing, karena air itu telah digunakan kucingnya untuk minum," imbuh Ekinci
Pernyataan Ekinci juga merujuk kepada ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad. Salah satu kisah dilontarkan dalam tulisannya tentang kasih sayang Muhammad kepada kucing yang pernah ia temukan di tengah perjalanan.
"Ketika Nabi Muhammad menemukan seekor kucing Abyssinian hitam-putih menyusui anak kucingnya selama kampanye Uhud, dia mengubah arah tentaranya," tulis Ekinci. Sekembalinya Muhammad dari perjalananya, ia mengadopsi kucing ini dan memberinya nama Muezza atau Mu'izza.
Baca Juga: Hewan- hewan Yang Dianggap Sakral Oleh Orang-orang Mesir Kuno
"Suatu hari, dia sedikit memiringkan cangkirnya agar kucing kesayangannya dapat meminum air," tambahnya. Begitulah kehidupan Nabi bersama kucing terkasihnya. Bahkan tidak hanya kepada Mu'izza, Muhammad juga kerap melakukannya kepada kucing-kucing jalan.
Muhammad telah memberikan dan membuktikan cinta kasihnya kepada hewan, utamanya kepada kucing, "Muhammad selalu memberikan caranya tersendiri dalam memperlakukan seekor kucing. Itu yang kemudian diikuti oleh para penganut ajarannya," tulis Cem Nizamoglu.
Baca Juga: Temuan Rangka Kucing Bukti Peliharaan Kaum Pengelana di Jalur Sutra
Source | : | Daily Sabah,Muslim Heritage |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR