Nizamoglu menuliskannya kepada Muslim Heritage, dalam artikelnya berjudul Cats in Islamic Culture, dipublikasi tahun 2007. Tulisannya menjelaskan tentang ajaran cinta kasih Muhammad dalam memperlakukan kucing dalam budaya Islam.
"Saat Muhammad terbangun karena suara adzan. Ia bersiap untuk sholat. Namun, ia menemukan Muezza tidur di lengan jubahnya. Alih-alih membangunkannya, ia malah menggunakan gunting untuk memotong lengan jubahnya, membiarkan kucing itu tidak terganggu dari tidurnya," tulisnya.
"Ketika Muhammad kembali dari sholatnya, Nabi menerima Mu'izza yang mendarat di kakinya, sebagai ucapan terima kasih. Ia kemudian membelai kucing kesayangannya sebanyak tiga kali," lanjut Nizamoglu.
Baca Juga: Sejarah Ringkas Gelombang Besar Penyebaran Kucing ke Penjuru Dunia
Mu'izza juga merupakan sosok yang istimewa. "Dalam satu kisah yang sering diceritakan, Mu'izza memperingatkan Muhammad akan keberadaan ular berbisa, yang kemudian menyelamatkannya dari gigitan ular yang berpotensi mematikan," tulis Cecily Kellogg.
Cecilly Kellogg mengisahkan tentang kucing kesayangan Nabi, bernama Mu'izza dalam salah satu tulisannya yang dimuat dalam Figo, berjudul 5 felines that made history, yang dipublikasikan pada tahun 2018.
Kisah lain menyebutkan bahwa ketika Muhammad tengah memberikan khotbah (Jum'at), Mu'izza sering mendarat pada pangkuan dan Muhammad memeganginya," tulis Kellogg. Muhammad mengajarkan cinta kasihnya terhadap seekor kucing.
Perannya sebagai Nabi dalam ajaran Islam, tidak hanya tentang hubungannya terhadap Tuhannya dan hubungannya dengan manusia. Lebih jauh lagi, Muhammad juga mencontohkan caranya dalam memperlakukan hewan secara baik, utamanya kepada kucing.
Baca Juga: Kucing Peliharaan Ternyata Berasal dari Timur Dekat dan Mesir Kuno
Source | : | Daily Sabah,Muslim Heritage |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR