Sisa-sisa ikan (untuk makan malam) dalam prasejarah dari gua-gua Spanyol utara menunjukkan bahwa ikan salmon Atlantik (Salmo salar) dan ikan air tawat cokelat (Salmo trutta) telah menyusut secara signifikan selama lebih dari 20.000 tahun, dari beratnya yang mencapai 2,2 kilogram, sekarang hanya 0,4 kilogram.
Selain itu, kemampuan memancing nenek moyang kita yang menyebabkan populasi ikan kecil di sungai zaman sekarang, menurut pernyataan peneliti dari University of Oviedo di Spanyol. Hal ini karena para peneliti menduga bahwa nelayan Zaman Batu sengaja menargetkan spesimen yang lebih besar.
"Ikan yang lebih besar tentunya akan lebih bernilai sebagai makanan," kata arkeolog Pablo Turrero, pemimpin penelitian tersebut. "Ikan kecil akan ditangkap jika benar-benar tidak ada yang lain lagi."
Dari waktu ke waktu, pemburu prasejarah lebih memilih memancing ikan yang lebih besar, meninggalkan ikan-ikan yang berukuran lebih kecil selamat dan mampu berkembang biak. Penyusutan ukuran semakin terlihat dalam sebuah fosil ikan goa sekitar 10.000 tahun lalu, "tetapi pemilihan ukuran telah terjadi sebelumnya," kata Turrero.
Ikan besar, ikan kecil
Penelitian ini dipublis dalam jurnal Royal Society Open Science pada tanggal 22 Oktober, dan isinya adalah hasil perbandingan tulang punggung 30 ikan salmon Atlatntik dan ikan air tawar cokelat yang ditemukan di 10 situs prasejarah di utara Asturias.
Kalkulasi ini menunjukkan ikan purba ini berukuran 16 hingga 26 sentimeter lebih panjang dibandingkan ikan-ikan berjenis sama di zaman sekarang. Fosil-fosil ini juga mengindikasikan manusia modern, yang menggantikan Neanderthal sekitar 40.000 tahun lalu, pun diketahui langsung memancing segera setelah mereka menetap di suatu daerah.
Ikan goreng prasejarah
Dari fosil-fosil ikan yang ditemukan pun dapat diketahui, "para pemburu prasejarah ini menangkap ikan yang jaraknya terdekat dengan mereka, lalu membawa hasil tangkapannya ke goa dan memasaknya dengan api," kata Turrero. Penggalian di lokasi penemuan tulang ikan membuktikan hal ini, serta sisa-sisa manusia prasejarah pemakan salmon ini.
Meskipun tidak ada alat memancing yang diidentifikasi hingga saat ini, artefak tersebut telah ditemukan di situs berusia sama di Eropa. Alat-alat yang digunakan untuk memancing adalah kait yang terbuat dari cangkang moluska, perangkap dari dahan-dahan pohon, tombak, atau bahkan tangan hampa.
Pengaruh manusia
Karin Limburg, ahli perikanan di College of Environmental Science and Forestry, University of New York, menyatakan persetujuannya bahwa populasi manusia, perubahan iklim dan faktor lainnya mungkin bermain dalam penyusutan ukuran ikan dari waktu ke waktu.
"Mengingat bahwa manusia telah ada di wilayah itu untuk waktu yang sangat lama, dan salmon di sungai menjadi sumber protein," kata Limburg. "Temuan baru ini tidak begitu mengejutkan."
Penulis | : | |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR