Nationalgeographic.co.id—Semua orang yang hendak membeli mobil harus paham satu hal, yakni biaya memiliki mobil umumnya bakal jauh lebih mahal daripada harga belinya. Biaya seperti bahan bakar, perawatan, dan perbaikan mobil akan terus bertambah seiring waktu.
Pada tahun 2021 Andrew Burnham dari Argonne National Laboratory dan timnya menulis laporan terbaru tentang total biaya kepemilikan kendaraan. Laporan ini turut membandingkan biaya kepemilikan mobil bertenaga lisrik dan mobil bertenaga bensin.
"Selama masa pakai kendaraan, perawatan dan perbaikan untuk mobil berbahan bakar bensin mungkin sekitar $25.000 (sekitar Rp353 juta). Ini jumlah yang sangat signifikan," ujar Burnham.
Burnham mengatakan bahwa secara jangka panjang, biaya kepemilikan mobil listrik biasanya lebih murah ketimbang biaya kepemilikan mobil bensin.
Baca Juga: Proyek Elon Musk di Papua Dinilai Dapat Mengancam Lingkungan
Sebagai contoh, mobil listrik memiliki lebih sedikit suku cadang untuk diservis karena tidak memerlukan sensor oksigen, busi, oli motor, atau timing belt. Tim riset Burnham memperkirakan bahwa perawatan terjadwal untuk mobil listrik sepenuhnya memakan biaya sekitar 40% lebih rendah daripada perawatan mobil bertenaga bensin.
"Ada potensi penghematan pemeliharaan dan perbaikan dalam jumlah besar selama masa pakai kendaraan listrik versus kendaraan bensin," kata Burnham seperti dikutip dari Yale Climate Connections.
Selain itu, para pengemudi mobil listrik juga dapat menghemat banyak uang yang biasanya dipakai untuk membeli bahan bakar.
Sebuah studi tahun 2018 dari University of Michigan's Transportation Research Institute menemukan bahwa kendaraan listrik membutuhkan biaya kurang dari setengah biaya operasional mobil bertenaga bensin.
Berdasarkan hasil studi tersebut, sebagaimana dilansir EnergySage, biaya rata-rata untuk mengoperasikan mobil listrik di Amerika Serikat per tahunnya adalah 485 dolar AS atau sekitar Rp6,8 juta. Adapuun rata-rata biaya per tahun untuk kendaraan bertenaga bensin adalah 1.117 dolar AS atau sekitar Rp15,8 juta.
Baca Juga: Konversi Kendaraan Klasik darI Bensin ke Listrik Populer di Australia
Perbedaan harga yang lebih presisi sebenarnya tergantung pada tarif gas dan listrik tempat Anda tinggal, ditambah jenis mobil yang Anda kendarai. Selain itu biaya ini juga tergantung pada peringkat efisiensi bahan bakar kendaraan Anda, dan jauhnya perjalanan yang Anda tempuh.
Sebagai contoh, orang-orang di Amerika dapat langsung membandingkan biaya listrik dan bensin saat menjalankan mobil konvensional bertenaga bensin versus mobil listrik dengan alat eGallon dari Departemen Energi AS. Kalkulator ini diperbarui secara berkala, dan membandingkan biaya mengemudi satu mil dengan bensin versus satu mil dengan listrik, tergantung di mana Anda tinggal dan harga energi saat itu.
Umumnya, biaya listrik menurun harganya. Sebab, biaya pembangkit listrik terbarukan terus turun seiring dengan kemajuan teknologi dan kebijakan.
Secara khusus, biaya perawatan kendaraan konvensional juga cenderung naik dari waktu ke waktu. Mobil konvensional bertenaga bensin memiliki mesin pembakaran internal. Perawatan mesin ini bisa menghabiskan banyak uang, terutama seiring bertambahnya usia mobil.
Sebagai perbandingan, mobil listrik tidak memiliki mesin pembakaran internal, sehingga biaya ini hilang. Jadi, para pemilik mobil listrik dapat terbebas banyak biaya berulang yang terkait dengan pemeliharaan mesin pembakaran ini.
Baca Juga: Laut Bisa Sediakan Bahan Baku Baterai dalam Jumlah Hampir Tak Terbatas
Jadi, meskipun biaya awal mobil listrik mungkin lebih tinggi, Burnham mengatakan pembeli mobil harus melihat jauh ke depan melampaui label harga di dealer.
Ada baiknya seorang pembeli mobil mempertimbangkan soal seberapa sering dan jauh ia akan mengemudi, berapa lama ia berencana untuk memiliki mobil, dan faktor-faktor lain yang menentukan berapa biaya perawatan kendaraan dari waktu ke waktu.
Membedah Target Ambisius Mozambik Memaksimalkan Potensi 'Blue Carbon' Pesisirnya
Source | : | Yale Climate Connections,EnergySage |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR