Nationalgeographic.co.id—Para sindikat penjualan organ manusia mungkin bakal agak sebal mendengar kabar terobosan sains terbaru ini. Sebab, harga jual ginjal manusia yang mereka peroleh secara ilegal mungkin bakal turun dalam waktu-waktu ke depan.
Sebuah terobosan baru sains hadir dalam bidang transplantasi organ. Untuk pertama kalinya, ginjal babi secara sukses bisa ditransplantasikan ke tubuh manusia. Dan ginjal itu kemudian terpantau berfungsi dengan baik bagi pasien manusia tersebut.
Upaya transplantasi ini dikatakan "sukses" setelah diuji selama 54 jam pada pasien manusia. Orang yang menerima transplantasi ginjal babi itu adalah pasien yang sudah mati otak dan tetap hidup secara artifisial. Sejauh yang dapat dilihat oleh tim transplantasi, ginjal babi itu terhubung dan berfungsi normal selama waktu itu.
Secara teknis, upaya transplantasi ini dikenal sebagai xenotransplantasi. Ini adalah istilah untuk transplantasi jaringan atau organ dari satu spesies ke spesies lain.
Baca Juga: Kenapa Daging Perut Babi Begitu Digilai oleh Orang-orang Korea?
Jika upaya xenotransplantasi yang dirintis ini bisa dikembangkan, babi bisa menyediakan banyak organ yang cocok untuk digunakan pada orang yang membutuhkannya.
"Ini adalah terobosan besar," ujar Dorry Segev, profesor bedah transplantasi di Johns Hopkins School of Medicine, yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, sebagaimana dikutip dari The New York Times.
Dikutip dari Science Alert, saat ini rata-rata 17 orang meninggal per harinya dalam daftar tunggu transplantasi ginjal di Amerika Serikat.
"Ini adalah urusan yang besar, sungguh besar," kata Segev.
Baca Juga: Jangan Diabaikan! Inilah 10 Gejala Bahwa Ginjal Anda Bermasalah
Masih banyak rintangan yang harus diatasi, termasuk persetujuan regulasi, agar ginjal babi bisa ditransplantasikan ke pasien manusia yang membutuhkan secara luas. Namun yang jelas, menggunakan organ dari hewan lain dengan cara ini juga dapat membantu ratusan ribu orang yang tidak dianggap cukup berisiko untuk mendapatkan transplantasi, tetapi harus berurusan dengan menuntut prosedur dialisis ginjal atau cuci darah.
Organ-organ dari babi telah lama dianggap berpotensi cocok untuk manusia. Namun sel-sel babi mengandung gula yang disebut alpha-gal yang memicu penolakan langsung oleh tubuh manusia. Dalam upaya xenotransplantasi kali ini, babi telah direkayasa secara genetik untuk tidak menghasilkan alpha-gal.
Dalam percobaan ini, ginjal babi disimpan di luar tubuh pasien. Dikutip dari Popular Science, ginjal babi itu disambungkan ke pembuluh darah di kaki bagian atas. Ginjal itu kemudian diamati melakukan tugasnya selama operasi: yaitu menyaring produk limbah dari darah dan memproduksi urine.
"Ini bahkan lebih baik dari yang saya perkirakan," kata ahli bedah Robert Montgomery, yang memimpin transplantasi di NYU Langone Health di New York City, kepada USA Today. Proses transplantasi ini hanya memakan waktu 2 jam pada 25 September lalu, tapi proses pemantauannya dilakukan selama lebih dari dua hari, tepatnya 54 jam.
Baca Juga: Terlalu Banyak Makan Jengkol Dapat Menyebabkan Gagal Ginjal?
Sampai saat ini, belum ada laporan ilmiah peer-review tentang operasi tersebut. Namun tampaknya kita boleh merasa optimistis dengan tetap berhati-hati.
Para ahli mengatakan percobaan dengan ginjal babi pada manusia yang sakit kritis—pasien tanpa pilihan lain yang tersisa—bisa terjadi dalam waktu dua tahun lagi.
Ada masalah etika yang perlu dipertimbangkan. Meski keluarga pasien manusia dalam tes ini telah memberikan persetujuan mereka, tidak semua orang merasa nyaman dengan gagasan membiakkan hewan secara khusus untuk mengambil organ mereka.
"Ini adalah langkah maju yang penting dalam mewujudkan janji xenotransplantasi, yang akan menyelamatkan ribuan nyawa setiap tahun dalam waktu yang tidak terlalu lama," ujar Martine Rothblatt, kepala eksekutif United Therapeutics—perusahaan yang merekayasa genetika babi—kepada The Guardian.
Menurut Health Resources & Services Administration Amerika Serikat, lebih dari 106.000 orang saat ini sedang menunggu ketersediaan ginjal untuk dicangkokkan ke tubuh mereka. Namun dalam setahun, misalnya pada tahun 2020, hanya 22.800 transplantasi ginjal yang dilakukan kepada para pasien yang membutuhkan tersebut.
Source | : | Popular Science,The New York Times,USA Today,Science Alert,The Guardian |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR