Kapal terbesar di dunia yang mampu mengangkut anjungan minyak sudah mulai berlayar dari galangan kapal di Korea Selatan menuju pelabuhan Rotterdam di Belanda.
Kapal bernama Pieter Schelte itu meninggalkan Korea Selatan pada hari Rabu (19/11) dan direncanakan tiba di Rotterdam untuk tahap penyelesaian pada bulan Desember.
Kapal ini berukuran lebar 124 meter dan panjang 382 meter - atau sepanjang tinggi gedung Empire State di New York, Amerika Serikat.
Dirancang untuk membantu anjungan minyak lepas pantai, kapal ini disebutkan memakan biaya pembangunan sebanyak $2,97 miliar.
Pieter Schelte diperintahkan untuk dibuat oleh perusahaan Swis Allseas yang berspesialisasi dalam pemasangan jaringan pipa lepas pantai dan konstruksi bawah laut.
Dengan bekerja sama dengan Pelabuhan Rotterdam, kapal ini akan dibawa ke Maasvlakte 2, yang merupakan area tambahan pelabuhan di mana sebuah tempat khusus telah disediakan untuk menampung kapal tersebut.
Setelah seluruhnya selesai, kapal ini akan berlayar ke proyek South Stream di Laut Hitam untuk memasang jaringan pipa di sana.
Kapal ini akan dipakai untuk memasang dan mencabut anjungan minyak dan gas lepas pantai serta juga untuk memasang pipa.
Allseas mengatakan Pieter Schelte, yang dibuat oleh Industri Alat Berat Daewoo di Korea selatan akan mampu mengangkut muatan sebanyak 48.000 ton.
Namun, kapal ini tidak akan menjadi yang terbesar untuk waktu yang lama.
Pasalnya, Allseas mengatakan mereka sudah merencanakan untuk membangun kapal lagi yang berukuran panjang 400 meter dan lebar 160 meter.
Kapal itu direncanakan akan mampu mengangkut 77.000 ton, serta akan mampu bekerja di anjungan minyak terbesar di dunia dan akan beroperasi pada tahun 2020.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR