Para peneliti juga memeriksa usia kerangka-kerangka dinosaurus di situs tersebut.
"Tulang-tulang dinosaurus ini tumbuh dalam siklus tahunan, seperti lingkaran pohon, jadi dengan menghitung siklus pertumbuhan kita dapat menyimpulkan usia dinosaurus-dinosaurus itu,” papar Diego Pol.
Kerangka-kerangka ditemukan berkelompok berdasarkan usia, dengan kerangka berusia satu tahun ditemukan dalam kelompok bersama. Kemudia kerangka-dinosaurus dinosaurus dewasa yang lebih tua dan sub-dewasa ditemukan berpasangan atau sendirian, tetapi semuanya dalam area kecil yang sama yang berukuran satu kilometer persegi.
Baca Juga: Ada 3.500-an Jejak Kaki Dinosaurus Asal Periode Kapur di Kota Bolivia
"Ini mungkin berarti bahwa anak-anak itu tidak mengikuti orang tua mereka dalam struktur keluarga kecil," kata Ramezani. "Ada struktur komunitas yang lebih besar, di mana dinosaurus-dinosaurus dewasa berbagi dan mengambil bagian dalam membesarkan seluruh komunitas."
Para peneliti juga telah menghitung usia situs fosil tersebut. Hasilnya, berdasarkan penanggalan radiometrik (khususnya, penanggalan timbal uranium), situs tersebut berusia 193 juta tahun.
Ini menunjukkan bahwa bahwa kumpulan dinosaurus ini adalah kawanan dinosaurus tertua yang pernah ditemukan di bumi.
"Ini bukan dinosaurus tertua, tetapi mereka adalah dinosaurus tertua yang perilaku kawanannya telah diusulkan," simpul Pol.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Saat Asteroid Pemusnah Dinosaurus Menabrak Bumi?
Source | : | Scientific Reports,Cosmos Magazine |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR