Melansir Tech Explorist, Michael Liu, rekan penulis dan seorang astronom di IfA, mengatakan, “Dua teleskop terbesar di dunia, teknologi optik adaptif, dan langit cerah Maunakea semuanya diperlukan untuk membuat penemuan ini. Kita semua menantikan lebih banyak penemuan seperti itu dan studi yang lebih rinci tentang planet-planet semacam itu dengan teknologi dan teleskop masa depan.”
Mengumpulkan lebih banyak penelitian mendalam tentang planet yang baru ditemukan mungkin tidak terlalu jauh.
“Pengamatan dengan teleskop luar angkasa seperti Hubble NASA dan Teleskop Luar Angkasa James Webb yang akan segera diluncurkan dapat mengidentifikasi gas di atmosfernya dan mengungkapkan apakah planet ini memiliki cakram pembentuk bulan atau tidak,” kata Gaidos.
Baca Juga: Para Ilmuwan Temukan Planet Seringan Permen Kapas
Bintang yang mengorbit 2M0437b terlihat sangat redup, sehingga sulit untuk dilihat dengan mata telanjang, tetapi saat ini dari Hawaiʻi, planet muda dan bintang bayi lainnya di Awan Taurus terlihat hampir tepat di atas kepala pada jam-jam sebelum fajar, di utara bintang terang Hokuʻula ( Aldeberan) dan timur gugus bintang Makaliʻi (Pleiades).
Kontributor penelitian ini meliputi beberapa mahasiswa pascasarjana dan alumni UH: Rena Lee (mahasiswa pascasarjana ilmu bumi), Maïssa Salama (mahasiswa pascasarjana IfA), dan alumni IfA Zhoujian Zhang, Travis Berger, Sam Grunblatt dan Megan Ansdell.
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR