Walau sama-sama disebut sebagai telur, namun ukuran serta warnanya berbeda-beda. Apakah penyebabnya? Jacquie Jacob dari University of Kentucky mengungkap itu semua karena faktor genetik.
Pada awalnya seluruh telur berwarna putih. Karena pengaruh pigmen saat pembuahan pada induk, telur mulai berubah warna. Lebih lanjut, kita dapat memprediksi warna telur dari cuping telinga ayam betina.
Ayam Araucana contohnya. Ayam jenis baka yang berasal dari Cili ini mempunyai telur dengan cangkang warna biru. Jika kita membiakkan Araucana dengan ayam berjenis lain yang mempunyai telur berwarna lain, maka akan menghasilkan telur dengan warna biru, merah muda, bahkan hijau.
Kondisi lain dihadapi burung-burung di alam liar. Warna telur mereka begitu beraneka ragam sebagai bentuk kamuflase menghindari pemangsa. “Contohnya burung puyuh yang ada di Jepang,” ujar Jacob.
Ketika membicarakan tentang telur, maka identik dengan unggas. Padahal serangga pun bertelur. Bahkan telur dari beberapa jenis serangga begitu indah, contohnya lacewing hijau atau Chrysopidae. Telur serangga ini awalnya berwarna hijau, akan tetapi beberapa hari kemudian akan berubah menjadi abu.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR