Di musim hujan seperti sekarang, semangkuk mi hangat memang terasa lebih sedap disantap. Tetapi harus diakui kandungan gizi dalam mi instan sangat sedikit, hanya berupa karbohidrat.
Sebagian produsen pun mulai membuat mi instan yang dibuat dari bahan-bahan yang diklaim lebih sehat, seperti dari gandum atau sayuran organik.
Mi dari gandum dinilai lebih sehat karena mengandung lebih banyak serat dan sedikit lebih banyak vitamin dibandingkan mi biasa. Mi ini bisa menjadi pilihan jika si kecil lebih memilih makan mi. Tambahkan sayuran dan juga sumber protein untuk melengkapi gizinya.
"Kita juga bisa bereksperimen dengan berbagai jenis garnish, saus atau remah lainnya," kata Gurmeet Gambhir, ahli nutrisi.
Mi lain yang juga bisa menjadi alternatif adalah mi beras alias bihun. Kandungan kalorinya hampir sama dengan mi gandum. Namun bihun harus dimasak lebih lama agar tidak terlalu keras.
Meski demikian, sebaiknya kita tetap jangan terlalu sering mengonsumsi mi instan jenis apa pun.
Sebagian orang masih sulit untuk melepaskan kebiasaan makan mi instan. Namun sebenarnya asal tidak terlalu sering dikonsumsi, mi instan bisa disantap dengan lebih sehat.
Menurut Guru Besar Bidang Ilmu Gizi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Endang L Achmadi, penambahan bahan-bahan pangan lainnya di dalam masakan akan melengkapi gizi dari mi instan. Upayakan untuk menjalankan pola makan sehat dan seimbang, ini berarti mengonsumsi berbagai variasi makanan, termasuk sumber karbohidrat, lauk pauk, sayuran, dan buah segar.
Dengan kata lain, secara umum gizi seimbang menjadi fokus untuk membuat makanan jadi lebih sehat.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR