Para pemuda Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah memiliki cara untuk mengembangkan potensi wisata desa berbasis alam sekaligus menumbuhkan cinta lingkungan bagi warga setempat.
Mereka menggagas sebuah wahana river tubing atau single rafting menggunakan ban dalam truk menyusuri selokan atau saluran irigasi. Terdengar aneh memang, karena saluran irigasi biasanya dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian warga. Namun, ini justu memanfaakannya untuk wahana rekreasi yang mengasyikkan.
Wisatawan diajak menyusuri jernihnya selokan irigasi sepanjang 2.000 - 2.500 meter, lengkap dengan jeram-jeram kecil tapi cukup menantang.
Adalah Sutejo, salah satu panggagas wahana river tubing atau yang populer dengan Mbelan River Tubing. Didirikan sejak November 2014 lalu, wahana ini menawarkan hiburan pemandangan alam lereng Merapi yang sekaligus memacu adrenalin wisatawan.
"Awalnya kami melihat video Youtube tentang river tubing di Bali, lalu terbesit ide untuk membuat wahana serupa, karena dusun kami punya potensi yang tidak kalah bagus dari Bali," ujar Tejo, Selasa (12/1).
Setelah melalui diskusi panjang, ide Sutejo dan beberapa pemuda karang taruna Krogowanan ini dapat terwujud. Beruntung ada warga yang bersedia meminjamkan uang sebagai modal untuk merintis wahana baru ini.
"Kami dapat pinjaman lunak dari seorang warga, sekitar Rp7 juta, uang itu kami buat modal untuk membeli berlengkapan river tubing," ungkap Tejo.
Pengelolaan wahana ini sepenuhnya dipegang oleh karang taruna dusun setempat. Seluruh pendapatan yang masuk dari wisatawan akan menjadi kas dusun maupun desa, yang selebihnya dipakai untuk mengembangkan wahana itu sendiri.
Tejo menuturkan, seluruh kru yang memandu tubing merupakan para pemuda dusun setempat. Mereka berasal dari bermacam-macam latar belakang, ada pelajar, petani, pedagang, karyawan dan sebagainya.
Kendati demikian mereka telah terlatih untuk menjadi pemandu tubing profesional. "Jadi ini menjadi kegiatan sampingan kami yang tidak saja bermanfaat bagi kami sendiri akan tetapi juga untuk desa kami," tutur Tejo.
Terbesit ide untuk membuat wahana serupa, karena dusun kami punya potensi yang tak kalah bagus dari Bali.
Kepala Desa Krogowanan, Sugiyoo menyatakan, pihak desa sangat mendukung pengembangan wisata alam ini, karena dengan wisata permainan air ini juga membuka lapangan kerja bagi pemuda desa, sehingga pemerintah desa akan memfasilitasi agar wisata air ini bisa berkembang lebih baik.
"Ini salah satu pengembangan ekonomi kreatif, karena pemuda desa bisa memanfaatkan potensi alam untuk mendatangkan uang. Kami akan mendukung penuh agar berkembang lebih baik. Bahkan dalam waktu dekat ini, sedang merintis wisata air yang lebih ekstrem," ujarnya.
Lebih dari itu, wisata ini juga sebagai upaya agar warga di sekitar saluran irigasi tidak lagi membuang sampah sembarangan. Karena ternyata, saluran irigasi yang semula dianggap biasa saja kini menjadi salah satu penopang perekonomian warga.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR