Aktivis dan pengembang internet saat ini tengah mencari cara untuk melindungi privasi penggunanya dari pengawasan pemerintah. Tapi semua itu mungkin sia-sia.
Menurut sebuah studi terbaru, pada 2025 bakal tidak ada privasi dalam internet.
“Sungguh disayangkan, kami sudah menyerah untuk permasalahan privasi. Solusi satu-satunya adalah menafsirkan ulang apa itu privasi,” ujar aktivis internet, Ian Peter, kepada Pew.
Lebih dari 2.500 pakar gelisah dengan keamanan, kebebasan, juga privasi internet di masa depan. Mereka juga meragukan—sekaligus mempertanyakan—kemungkinan adanya “infrastruktur hak-privasi yang bisa dipercaya” pada 2025 kelak yang memungkinkan para pengguna internet melindungi data pribadi mereka dengan mudah—tanpa pengawasan dari pihak ketiga, atau keempat.
Dari sekian responden yang terlibat dalam studi tersebut, sebanyak 51 persen mengaku tidak ada infrastruktur yang menjamin privasi pengguna internet. Sementara 45 persen menemukan hasil yang wajar. Artinya, mereka menganggap, bagaimana pun juga, ada sesuatu yang inheren dalam masyarakat tentang internet.
Salah seorang responden menyatakan, selama internet terus berkembang, maka gagasan tentang privasi adalah sebuah ketidakniscayaan.
Dengan teknologi internet yang semakin ekspansif, orang akan semakin mudah mengetahui rahasia orang lain. Itu artinya, bakal tidak ada privasi dalam internet di masa yang akan datang.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR