Luke Rendell, pengajar di University of St Andrews mempelajari perilaku paus bungkuk yang ada di lepas pantai New England, AS. Dari hasil studinya, diketahui bahwa komunikasi dan ‘transmisi kultural’ sangat penting di dalam populasi paus bungkuk. Paus bungkuk tidak hanya belajar bernyanyi “nyanyian-nyanyian terkenal” yang dibuat oleh paus bungkuk lain, tetapi mereka juga mempelajari teknik-teknik yang memungkinkan mereka mampu mencegah pengaruh perubahan dalam rantai ekologi makanan. (Baca juga dalam Paus Jantan Berbagi Nyanyian)
!break!9. Suara Unik Individu Anjing Padang Rumput
Meskipun namanya anjing, tetapi anjing padang gurun (prairie dog, Cynomys sp.) yang hidup di Amerika Utara sebenarnya bukanlah jenis anjing yang kita kenal, tetapi merupakan jenis hewan pengerat (rodentia).
Kimberley Pollard, seorang peneliti di UCLA, dan rekannya Daniel Blumstein yang mempelajari anjing padang rumput dan spesies hewan pengerat lainnya, menyimpulkan bahwa setiap individu anjing padang rumput memiliki suara unik yang berbeda satu sama lain.
“Perbedaan suara di antara hewan ini seperti perbedaan dalam suara manusia,” jelas Pollard. “Beberapa individu anjing padang rumput memiliki nada tinggi, yang lain rendah. Beberapa individu memiliki suara yang jelas, yang lain lebih serak. Individu hewan juga memiliki warna nada dan pola yang berbeda dalam setiap penekanan.”
Suara yang digunakan oleh anjing padang rumput digunakan untuk saling berkomunikasi diantara sesamanya baik untuk memanggil atau memperingati yang lain jika terdapat bahaya yang datang mengancam. Selain lewat suara, hewan ini menunjukkan komunikasi lewat sentuhan, pelukan, ciuman serta belaian.!break!
10. Komunikasi Suara dan Sentuhan Bonobo
Bonobo adalah sepupu dekat simpanse yang evolusinya dipisahkan oleh aliran sungai Kongo di Afrika. Berbeda dengan simpanse yang lebih agresif, bonobo yang ukuran tubuhnya relatif lebih kecil daripada simpanse ini, hidup dalam lingkungan yang lebih bersahabat.
Bonobo dikenal sebagai salah satu spesies yang amat aktif dalam aktivitas seksual. Dalam kehidupan kelompok, bonobo senang hidup damai dan antaranggota kelompok jarang berkelahi. (Lebih lanjut: Kera Bohemian di Tepi Kiri)
Bonobo sering terdengar berteriak tentang makanan yang mereka pikirkan, dengan seruan terdengar mirip dengan suara manusia, seperti “Yum!” dan “Ewww”.
Klaus Zuberbuhler, seorang profesor di School of Psychology-University of St Andrews mengetahuinya setelah melakukan pengujian terhadap beberapa bonobo tentang berbagai jenis makanan yang diperlihatkan. Ketika buah ara dan kismis diperlihatkan, bonobo berteriak “Yum!”, sedangkan ketika mereka diberikan paprika, mereka berteriak “Ewwws.”
Ahli lain, David Quammen, percaya bahwa bonobo tidak saja berkomunikasi aktif antara sesamanya lewat suara, tetapi juga lewat rabaan, ciuman dan sentuhan dalam menjalin relasi antarindividu.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR