Dari hasil pengukuran, ditemukan bahwa lidah ngengat bervariasi dari 15 hingga 28,5 sentimeter.
Apa yang membuat ngengat sphinx Wallace menjadi spesies yang berbeda?
Membuat keputusan untuk menamai sesuatu sebagai spesies baru memerlukan pengamatan yang cermat tentang perbedaannya dari spesies serupa.
Saat kehidupan berevolusi, populasi organisme saling menjauh dan tidak selalu jelas di mana satu spesies berakhir dan spesies lainnya dimulai. Faktanya, konsep spesies adalah konstruksi manusia, meskipun berguna ketika mengklasifikasikan kehidupan.
Definisi spesies yang disepakati adalah sekelompok individu serupa yang dapat berkembang biak satu sama lain untuk menciptakan keturunan.
Baca Juga: Sebening Kristal, Banyak Cara Kupu-Kupu dan Ngengat Menjadi Transparan
Belum ada penelitian yang mengamati apakah ngengat dari Madagaskar dan ngengat dari Afrika dapat kawin silang untuk menghasilkan keturunan yang layak. Sehingga para peneliti memeriksa ngengat Madagaskar secara mendetail sebelum membuat keputusan untuk meningkatkannya ke tingkat spesies penuh. Penelitian dipimpin oleh Prof Joël Minet dan diterbitkan dalam jurnal Antenor.
Tim menemukan 25 perbedaan morfologis antara kedua ngengat, termasuk perbedaan yang signifikan. Seperti perbedaan alat kelamin jantan dan betina, bentuk sayap dan pola warna terutama di bawahnya.
'Bagian bawah hawkmoth dari Madagaskar berwarna merah muda, sedangkan bagian bawah hawkmoth dari Afrika berwarna keputihan atau kekuningan', kata David. Ia menambahkan bahwa ngengat dari Madagaskar juga memiliki konfigurasi unik tanda hitam di bagian atas sayap depannya. Ini mungkin adaptasi untuk kamuflase saat hinggap di pohon yang berbeda.
Baca Juga: Lebah Terbesar Sedunia Temuan Wallace di Maluku, Terancam Punah
Tetapi perbedaan yang paling mencolok adalah pada belalai, yang rata-rata lebih panjang 6,6 sentimeter pada semua ngengat Madagaskar.
Selain menilai penampilan ngengat, para peneliti juga mempelajari perbedaan DNA, sebuah teknik yang disebut DNA barcode.
Kode batang DNA telah menunjukkan bahwa ngengat Madagaskar setidaknya 7,6% berbeda dari ngengat Afrika. 'Ini jauh lebih dari apa yang Anda harapkan antara spesies yang berbeda,' kata David.
Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak ada perbedaan dalam barcode DNA antara semua ngengat sphinx Wallace yang ditemukan di seluruh Madagaskar. 'Fakta bahwa saya menemukan salah satu ngengat ini di hutan terpencil di barat daya Madagaskar. Ini menunjukkan bahwa ngengat sphinx Wallace bisa terbang ratusan kilometer,' kata David.
Baca Juga: Charles Darwin Ungkap Bagaimana 'Kecantikan' Dapat Terbentuk
Source | : | Natural History Museum |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR