Studi berjudul Greater than 99% consensus on human caused climate change in the peer-reviewed scientific literature itu terbit 19 Oktober 2021. Para peneliti dalam makalah itu telah menyurvei terhadap 88.125 studi yang membahas iklim.
"Kami hampir yakin bahwa konsensus sekarang lebih dari 99 persen dan cukup banyak kasus yang tertutup untuk percakapan publik yang berarti terkait realitas perubahan iklim yang disebabkan manusia," kata Mark Lynas, salah satu peneliti dalam makalah dari Alliance for Science di Cornell University, dikutip dari Phys.
88.125 studi makalah iklim berbahasa Inggris yang disurvei adalah yang diterbitkan sejak 2012 hingga 2020 di berbagai jurnal. Mereka hanya menemukan empat makalah yang skeptis dari 3.000 makalah terkait perubahan iklim.
Baca Juga: Migrasi Tidak Lagi Sepadan, Akibat Perubahan Iklim dan Tekanan Manusia
"Kami tahu bahwa [makalah yang skeptis] semakin kecil diterbitkan, tapi kami pikir masih harus ada lebih dari 88.000 [yang yakin]," terangnya.
"Sangat penting untuk mengakui peran utama emisi gas rumah kaca, sehingga kita dapat dengan cepat memobilisasi solusi baru, karena kami telah melihat secara real time dampak buruk bencana terkait iklim pada bisnis, masyarakat, dan ekonomi," tambah Benjamin Houlton, rekan peneliti dari College of Aglriculture and Life Sciences di Cornell University.
Perubahan iklim tidak hanya memberikan dampak buruk pada lingkungan, tetapi secara langsung kepada manusia.
Misalnya, sebelumnya National Geographic Indonesia mengabarkan iklim dapat mengancam ketahanan pangan bergizi. Dalam jurnal Nature Climate Change, membuat berbagai produk pangan bisa gagal panen yang bisa mengancam krisis kelaparan di berbagai negara.
Baca Juga: Akibat Perubahan Iklim, Beruang Kutub Diprediksi Punah Akhir Abad Ini
Source | : | phys.org,IOP Science |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR