Aparat keamanan sebenarnya berupaya untuk membongkar jaringan ini. Salah satu kasus yang mendapat perhatian umum adalah 12 tahun lalu ketika polisi menemukan 28 bayi di bagian belakang sebuah bus do Provinsi Guangxi.
Pemimpin kelompok penculik dan penjual bayi itu dijatuhi hukuman mati.
Awal November 2014, polisi di Provinsi Yunnan menyelamatkan 11 bayi yang akan diperjualbelikan walau disebutkan ada juga bayi yang dijual oleh orang tua mereka sendiri.
Namun sejalan dengan meningkatnya upaya aparat keamanan, upaya penjualan anak juga berkembang sampai menggunakan internet.
Wartawan kami menemukan sebuah iklan di internet yang menjual \'bayi perempuan delapan bulan yang sehat\' dengan \'biaya untuk membesarkannya\' sebesar 200.000 RMB.
Di iklan itu juga ditulis \'Jangan mengganggu jika tidak serius."
Ketika dihubungi, penjualnya mengaku sebagai ibu tunggal dengan tiga anak perempuan, yang berumur tiga tahun dan putri kembar delapan bulan.
Ibu itu mengaku tidak mampu membesarkan ketiga putrinya sendiri dan ingin menjual putri kembarnya serta mengirim gambar keduanya.
Pengalaman ini kemudian dilaporkan wartawan BBC, Martin Patience, ke pihak berwenang namun sampai saat ini tampaknya tidak ada tanggapan.
BBC juga mengunjungi sebuah rumah sakit secara diam-diam dan seorang dokter mengatakan sejumlah bayi yang diabaikan orang tuanya dijual untuk diadopsi oleh orang lain.
"Amat banyak bayi yang lahir di luar undang-undang keluarga berencana. Selama keluarga membuat kesepakatan dan dilakukan langsung setelah kelahiran, orang lain tidak perlu tahu," jelas dokter tersebut.
Berdasarkan undang-undang keluarga berencana di Tiongkok, satu keluarga hanya dibatasi untuk memiliki satu anak dan akan mendapat dendat besar jika anaknya lebih dari satu.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR