Baca Juga: Astronom Amati Peristiwa Langka ‘Tarian Kematian' Dua Bintang
Ann-Marie Madigan, seorang peneliti dari JILA, sebuah lembaga penelitian bersama antara CU Boulder, mengatakan, “gelombang gravitasi yang dihasilkan oleh tabrakan bencana semacam ini tidak akan memengaruhi bintang-bintang di galaksi secara langsung. Tapi reaksinya akan melemparkan lubang hitam supermasif yang tersisa kembali melalui ruang angkasa—dengan kecepatan yang bisa mencapai jutaan mil per jam, tidak buruk untuk sebuah benda dengan massa jutaan atau miliaran kali lebih besar dari matahari Bumi.”
“Jika Anda adalah lubang hitam supermasif, dan Anda mulai bergerak dengan kecepatan ribuan kilometer per detik, Anda dapat benar-benar terlepas dari galaksi tempat Anda tinggal,” ujar Madigan.
Namun, ketika lubang hitam tidak lolos, tim menemukan bahwa mereka mungkin menarik orbit bintang-bintang yang ada di sekitar mereka, menyebabkan orbit itu memanjang. Hasilnya sangat mirip dengan bentuk yang dilihat para ilmuwan di pusat Andromeda.
“Kami ingin mengembangkan simulasi sehingga kami dapat langsung membandingkan hasil komputer mereka dengan inti galaksi di kehidupan nyata—yang berisi lebih banyak bintang. Temuan ini juga dapat membantu para ilmuwan untuk memahami kejadian yang tidak biasa di sekitar objek lain di alam semesta, seperti planet yang mengorbit benda misterius yang disebut bintang neutron,” catat para ilmuwan.
Source | : | techexplorist.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR