Perubahan iklim yang terjadi di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, mempengaruhi lingkungan sekitar. Seperti mangrove, terancamnya biota laut dan polusi udara yang semakin meningkat membuat kita sulit untuk menikmati hidup dengan udara bersih dan sehat, serta menjaga keasrian bumi nan tua ini.
Dalam rangka kampanye global WWF (World Wide Fund) bersama Earth Hour 60+ yang diselenggarakan pada (26/3) di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta. Penyelenggaraan yang sudah digelar selama 7 tahun ini mengangkat tema “USE #YOURPOWER TO CHANGE CLIMATE CHANGE”, yang bertujuan untuk mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia turut menjaga keasrian bumi dan mengubah gaya hidup lebih ramah lingkungan dan lebih baik kedepannya.
“Earth hour pada 2009 hanya diselenggarakan di Jakarta dan tahun ini sudah 34 kota di Indonesia yang ikut berpartisipasi dalam penghematan energi. Tandanya, anak muda kita sudah banyak yang sadar akan menjaga kelestarian lingkungan” ucap Nyoman Iswarayoga, direktur komunikasi dan advokasi WWF Indonesia.
Tepat minggu ketiga di bulan Maret tanggal 28 ini, diharapkan seluruh elemen masyarakat untuk mematikan lampu dan listrik selama 60 menit yakni pukul 20.30 sampai 21.30. Untuk mengurangi emisi CO2, dan tidak hanya pada tanggal 28 saja, melainkan diterapkan selanjutnya dalam kehidupan sehari-hari.
Dipilihnya tanggal 28 Maret 2015 yaitu pada minggu ketiga bulan Maret memiliki alasan kuat. Yakni, pada minggu tersebut terjadi perubahan musim di berbagai belahan dunia, dari musim dingin ke musim semi. Serta tepat pada hari Sabtu, dimana mayoritas seluruh masyarakat, sedang tidak bekerja atau pemakaian listrik di perusahaan tidak terlalu banyak, sehingga dapat berpengaruh baik pada bumi kita, terutama pengurangan penggunaan energi listrik.
“Mari kita lakukan hal sederhana yang berpengaruh positif yang besar dengan mematikan listrik selama 60 menit pada 28 Maret nanti” tutup Nyoman.
Penulis | : | |
Editor | : | Heni |
KOMENTAR