Tahukah anda bahwa sebanyak dua juta siswa sekolah tinggi di Amerika Serikat ternyata telah mencoba rokok elektrik? Sejak tahun lalu, para pengguna rokok eletrik terus meningkat.
Berdasar survei tahun 2014 oleh US Centers for Disease Control and Prevention mengungkap sebanyak 13,4 persen siswa telah mencoba rokok elektrik. Persentase ini telah meningkat sebanyak 4,5 persen dari tahun 2013.
Rokok elektrik memiliki energi dari baterai yang kemudian memanaskan cairan nikotin dan menghasilkan asap. Beberapa ahli kesehatan berpendapat, peningkatan penggunaan rokok elektrik ini terjadi karena minimnya regulasi.
Selain itu, kemudahan memperoleh benda ini juga menjadi alasan tersendiri. Beragam perasa seperti buah-buahan hingga rasa permen juga menambah pesona rokok elektronik.
“Kami ingin orang tua untuk lebih menyadari bahaya nikotin bagi anak-anak dari segala usia. Nikotin bisa diperoleh dari rokok elektornik,” ujar Kepala CDC Tom Frieden.
Penulis | : | |
Editor | : | Ajeng |
KOMENTAR