Rekam sejarah tentang komik Indonesia dari tahun 1995-2015 terangkum dalam Pameran Retospektif Komik Indie yang diselenggarakan oleh Akademi Samali di Bentara Budaya Jakarta. Pameran atas pencapaian Akademi Samali selama satu dekade ini diresmikan oleh Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf pada 7 Mei 2015.
Dalam sambutannya, ia mengapresiasi perjuangan komunitas Akademi Samali yang telah melestarikan sekaligus mengembangkan budaya Indonesia melalui cerita bergambar khas anak bangsa. “Ini merupakan sebuah ruang imajinasi yang bagus untuk melahirkan karya-karya kreatif asli Indonesia. Jujur saya sangat menikmati pameran ini, bagi saya ini sebuah ruang nostalgia dan yang membanggakan adalah generasi muda dengan semangat mengembangkan salah satu kekayaan seni Indonesia ini.” ujarnya (7/5).
Beng Rahardian selaku Ketua Acara menambahkan bahwa Akademi Samali merupakan sebuah ruang emosional antara seni dan sosial. Perjalanan satu dekade dalam merajut karya dan mengarsip komik yang kini memiliki sejarah dirasa sudah seharusnya dibagikan untuk dipelajari masyarakat luas.
Dalam pameran ini terdapat 24 komikus yang menampilkan buah karyanya untuk dinikmati oleh masyarakat luas. Seperti yang diungkapkan oleh Triawan Munaf, pameran ini bisa dinikmati oleh seluruh kalangan dan usia. Bila Anda salah satu penggemar Jaka Sembung, pastinya Anda tidak melewatkan nostalgia bersama komik-komik karya Djair Warni dari masa tahun 1995.
Berbagai rangkaian acara pun akan terlaksana dari 8 hingga 17 Mei 2015 mendatang. Di antaranya adalah diskusi seputar pencapaian Akademi Samali selama 10 tahun, peluncuran komik “Teroris Visual”, workshop menggambar komik untuk pelajar, dan pemutaran film.
Penulis | : | |
Editor | : | Faras Handayani |
KOMENTAR