“Kita menghormati varian-varian Anarkis lainnya, dan tidak menganggap itu sebagai sebuah kompetisi.” ujar Yab Saporte di hadapan puluhan orang yang memadati gedung Student Center, UIN Sunan Kalijaga, Jumat sore (26/6). Sore itu, dia dan Yerri Nikho Borang menjadi pembicara dalam diskusi “Peran Anarkisme dalam Gerakan Sosial di Indonesia”, sekaligus meluncurkan situs anarkis(dot)org.
Dalam diskusi publik dan peluncuran situs tesebut, Yab Saporte mengungkapkan bahwa satu tendensi Anarkis tidak perlu dipaksakan. Dia Memisalkannya proses pembagian lahan, jika ada satu varian Anarkis membuat sebuah pertanian kolektif, namun tidak disetujui oleh satu desa atau segelintir orang, menurutnya tidak apa-apa. “Itu merupakan otonomi pekerja itu sendiri,” paparnya.
Pemahaman tersebut menjadi pengantar atas lahirnya anarkis(dot)org, berikut hal-hal yang diperjuangkan. Seperti dikatakan oleh Yab, situs tersebut merupakan representasi dan terbitan dari gagasan-gagasan anarkis.
Yerri menambahkan, situs tersebut berusaha mengumpulkan teks-teks yang berhubungan dengan pergerakan sosial, terutama di Indonesia. “Terutama yang punya tendensi otonom dan percaya kepada dirinya sendiri,” lanjutnya.
Dibuatnya web tersebut bukan merupakan upaya membatasi diri dengan teks. Kerena menurut Yerri, “Anarkisme itu bukan sekedar teoritis. Lebih jauh lagi, dia merupakan praktek hidup,” Beberapa program yang direncanakan tim diantaranya adalah kelas belajar. Dalam kelas tersebut, tim ingin mengajak kawan-kawan lain untuk melakukan sesuatu bersama.
Sesi lain dalam diskusi ini adalah pembahasan singkat perihal perbedaan Marxisme dan Anarkisme. Yab mencontohkan Marxisme yang otoriter dan di gerakan yang sangat ortodok, memprediksi bahwa revolusi mengharuskan buruh mendirikan partai dan memimpin, untuk kemudian me-transformasi-kannya ke masyarakat Sosialis yang egaliter. “Mungkin itu blueprint dari teman-teman Marxis yang ortodok,” ucapnya.
Namun bagi banyak dari gerakan Anarkis melihat hal tersebut tidak sesuai. Menurut Yab, konsep kepeloporan partai hanya akan menimbulkan penindasan baru. Berbeda dengan gerakan anarkis yang menurutnya coba mendorong perubahan dari bawah.
Di luar itu, Yab menuturkan bahwa meskipun beroposisi, kedua gerakan itu, juga gerakan-gerakan lain tetap dapat berkolaborasi, di hal-hal yang mereka bisa berjuang bersama. “Misalnya untuk memberantas preman.”
Diskusi dan peluncuran situs anarkis(dot)org diselenggarakan oleh tim anarkis(dot)org bekerja sama dengan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Arena UIN Sunan Kalijaga. Dimulai pukul 15.00, acara ini diakhiri dengan peluncuran situs dan buka bersama.
Penulis | : | |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR