Tim peneliti menemukan bahwa simpanse bahkan bisa tersenyum tanpa mengeluarkan suara.
Terungkap pula bahwa derajat fleksibilitas pada wajah simpanse saat mereka tersenyum lebih besar dari yang kita kira.
Marina Davila-Ross, ketua tim peneliti dari Universitas Portsmouth, Inggris, mengatakan cara kita tersenyum sangat penting untuk bisa berkomunikasi secara eksplisit.
Alat bahasa
"Kita tidak tahu apakah simpanse juga memiliki kemampuan menggunakan ekspresi wajah seperti yang kita lakukan," ujar Davila-Ross.
"Selama 40 tahun para peneliti mengatakan bahwa senyum simpanse adalah perwujudan dari ekspresi \'ketakutan\'. Bukti dari asumsi ini adalah mereka tidak menaikkan bibir atas ketika tertawa. Kajian kami secara mendalam menunjukkan simpanse menaikkan bibir atas mereka," kata Davila-Ross.
Oleh sebab itu, senyum kita pasti merupakan evolusi dari "wajah tertawa" yang sangat positif, bukan bentuk dari ekspresi menyerah atau ketakutan.
Tawa dan senyum mungkin saja berasal dari kegiatan main-main namun menjadi terjalin secara mendalam di kehidupan sosial kita, sehingga ekspresi "lebih terlepasn dari konteks bermain dan menjadi alat penting dari bahasa dan intelijensi emosional manusia", seperti dalam laporan para ahli.
Kajian ini dilakukan setelah ditemukan bahwa simpanse suka minum alkohol dan punya kemampuan mental untuk memasak.
"Semakin banyak kita melakukan kajian tentang simpanse, makin besar pula kemungkinan ditemukan kesamaan antara kita dan mereka," kata Davila-Ross.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR