"Tetapi karena kami memetakan masukan air limbah ke laut di lebih dari 130.000 daerah aliran sungai, hasil kami mengidentifikasi area prioritas target untuk membantu kelautan kelompok konservasi dan pejabat kesehatan masyarakat untuk bekerja sama dan mengurangi dampak air limbah di perairan pesisir di seluruh planet ini."
Untuk mencapai kesimpulan ini, para ilmuwan dari University of California, Santa Barbara, menggunakan pemodelan geospasial untuk memetakan input nitrogen dan patogen ke laut dari limbah untuk sekitar 135.000 titik di seluruh dunia.
Titik-titik pelepasan air limbah ke laut ini kemungkinan akan berdampak pada kesehatan masyarakat, terutama di daerah di mana aliran air limbah sangat parah. Selain itu, air limbah ini sangat mungkin juga memiliki efek keras pada kehidupan laut.
Baca Juga: LIPI Tawarkan Solusi untuk Masalah Limbah Masker Sekali Pakai
Meskipun nitrogen dianggap sebagai nutrisi penting, nitrogen dalam jumlah besar bisa sangat berbahaya bagi lautan karena meningkatkan pertumbuhan alga yang berbahaya. Ledakan alga atau pertumbuhan alga yang pesat dapat mengakibatkan eutrofikasi dan zona mati laut, kondisi ketika makhluk-makhluk hidup di laut kesulitan mendapatkan oksigen dari permukaan laut karena tertutupi alga.
Para peneliti memetakan daerah mana saja dengan terumbu karang dan padang lamunnya yang memenuhi titik-titik panas keluaran nitrogen. Mereka menemukan pesisir dari Tiongkok, Kenya, Haiti, India, dan Yaman kemungkinan memiliki karang-karang yang terkena dampak pembuangan limbah.
Adapun titik-titik area dengan lamun yang terpapar limbah diidentifikasi di Ghana, Kuwait, India, Nigeria, dan Tiongkok. Mereka telah membuat peta untuk menunjukkan kumpulan titik-titik pembuangan limbah ke laut itu.
Baca Juga: Seperti Emas, Dahulu Kotoran Dinosaurus Diburu oleh Para Penambang
Bagaimanapun, menurut para peneliti, titik-titik yang terdeteksi ini mungkin hanya bagian dari puncak gunung es. Pembuangan limbah kemungkinan memiliki efek di seluruh ekosistem dunia yang lebih luas.
"Masukan air limbah patogen dan nitrogen ke lautan pesisir menghadirkan tantangan nyata bagi ekosistem pesisir, kesehatan masyarakat, dan ekonomi di seluruh planet ini," tulis para peneliti dalam laporan studi mereka.
"Di luar dampak langsung ini, hasil kami menunjukkan bahwa masukan air limbah cenderung berinteraksi dengan sejumlah besar penyebab stres antropogenik pada ekosistem pesisir, yang mengarah pada penurunan perikanan, hilangnya dan degradasi habitat, dan dampak kesehatan manusia," simpul para peneliti makalah studi yang terlah terbit dalam jurnal PLOS ONE ini.
Baca Juga: Penemuan Materi Baru yang Mampu Mengubah Limbah Panas Menjadi Listrik
Source | : | PLOS ONE,IFL Science |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR