Di sudut Palace of Westminster, berdiri sebuah menara dengan jam yang terpasang di bagian atasnya. Inilah salah satu tengara utama kota London, selain bus Double Decker dan kincir raksasa London Eye. Di seluruh dunia, orang sering menyebut menara tersebut, Big Ben. Padahal, ini adalah hal yang keliru.
Pada 1834, Palace of Westminster hancur akibat dilalap api, meninggalkan hanya beberapa bagian yang utuh. Rekonstruksi pun dilakukan dengan segera. Pada tahun berikutnya, parlemen merencanakan pembangunan menara jam di kawasan tersebut.
Menara yang dilengkapi dengan jam bukanlah yang pertama kali ada di kompleks parlemen ini. Menara pertama dibuat antara 1288 hingga 1290 dan menampung genta yang terkenal bernama Great Edward atau Great Tom.
Pada 1367, menara kedua yang memuat jam dengan dentangan genta sebagai indikator waktu, dibangun menggantikan menara pertama. Sayangnya, pada 1707, menara itu dihancurkan karena kondisi yang amat buruk. Alih-alih digantikan oleh menara lain, sebuah jam matahari pun diletakkan pada lahan tersebut.
Menara yang terakhir didirikan dan tetap tegak hingga kini dirancang oleh Augustus Pugin. Konstruksinya mulai dibangun pada 28 September 1843. Pembangunan dimulai dari dalam sehingga perancahnya tak terlihat dari luar. Saat pembangunan berlangsung pada 1852, Pugin sakit keras dan meninggal tanpa bisa mengenali keluarganya sendiri. Saat itu usianya 40 tahun, dan ia tak pernah tahu bahwa karya terakhirnya amat terkenal.
Nantinya, menara ini diberi nama Elizabeth Tower, dinamakan demikian untuk menghormati Queen Elizabeth II. Sebelumnya, menara itu hanya disebut dengan nama Clock Tower.
Pada 1855, Sir Benjamin Hall, seorang politisi Inggris, diangkat sebagai First Commissioner of Works. Selain berjasa mengembangkan fasilitas lingkungan dan kebersihan di London, orang ini pula yang mengawasi pembangunan kembali Houses of Parliament, termasuk pembuatan genta raksasa berbobot lebih dari 13 ton yang diletakkan di atas menara tersebut, yang akhirnya dijuluki dengan nama Big Ben.
Walaupun asal muasal Big Ben untuk penamaan genta ini masih dipertanyakan, namun bisa jadi nama itu didapatkan dari sang politisi, yang memiliki tubuh besar setinggi 1,93 meter. Atau, nama ini bisa juga berasal dari petinju kelas berat yang amat terkenal pada masa itu, Benjamin Caunt. Petinju setinggi 1,88 meter yang memiliki julukan Big Ben ini tersohor karena menyandang gelar juara pada 1850.
Penulis | : | |
Editor | : | Yoga Hastyadi Widiartanto |
KOMENTAR