Sebagian wilayah Kota Ternate, Maluku Utara, diselimuti abu vulkanik akibat erupsi Gunung Gamalama, Kamis (16/7) pagi.
Tiga kelurahan yang mendapatkan dampak erupsi Gunung Gamalama adalah Kelurahan Togafo, Kelurahan Loto, dan Kelurahan Takome di Kecamatan Pulau Ternate.
Kepala Pos Pemantau Gunung Gamalama, Darno Lamane, mengatakan, ketinggian abu vulkanik 300-500 kilometer. Sejauh ini katanya, gempa tremor masih terjadi beberapa kali.
"Masih ada gempa tremor, gempa yang besar sekitar pukul 09.58 WIT tadi, langsung mengeluarkan abu vulkanik," katanya.
Meski demikian, status Gunung Gamalama sejauh ini belum dinaikkan.
"Statusnya masih tetap yaitu pada Waspada level II," ujar Dano.
Aktivitas Gunung Gamalama, ia melanjutkan, akan terus dipantau. Jika ada peningkatan aktivitas, statusnya baru akan dinaikkan.
"Begitu pula untuk radius (aman) bagi masyarakat ataupun pendaki gunung, (batasnya) masih tetap, yaitu 1,5 kilometer," kata Darno lagi.
"Baru tiga kelurahan yang terkena dampak abu vulkanik, yaitu Togafo, Loto, dan Takome. Ini karena arah angin barat laut. Kalau arah angin berbalik, bisa masuk dalam Kota Ternate," tambahnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama TNI, Polri, dan Pemerintah Kota Ternate ikut memantau kondisi erupsi Gunung Gamalama di tiga kelurahan. Namun, hingga saat ini belum ada informasi mengenai masyarakat atau pendaki gunung yang menaiki puncak Gunung Gamalama.
"Tidak ada pendaki. Kami terus pantau perkembangan," kata Kepala BPBD Kota Ternate, Hasyim Yusuf.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR