Gajah yang paling memperlihatkan perhatian, yang paling lama memperhatikannya ketika gajah-gajah lain sudah pergi, adalah anak laki-laki gajah itu yang berumur tujuh tahun.
Moss dan rekannya menindaklanjuti hal itu dengan melakukan percobaan yang diatur untuk mengkaji perilaku itu dengan lebih sistematis.
Ketika diperlihatkan tiga objek –yaitu sekeping kayu, tengkorak gajah, dan sepotong gading- gajah-gajah memperlihatkan ketertarikan pada gading dan tengkorak dibanding pada kayu.
Walau para peneliti tidak bisa memperlihatkan bahwa gajah lebih tertarik pada jenazah dari keluarga dibanding yang bukan keluarganya, mereka menyimpulkan bahwa "gajah mungkin, melalui indra peraba dan penciuman, mengenali gading dari individu yang akrab dengan kehidupan mereka.”
Hal tersebut mengukuhkan bahwa gajah adalah mahluk yang istimewa, pintar, dengan jangkauan emosi yang dalam.
Namun ada sebuah fakta morfologis –yang berkaitan dengan bentuk dan struktur organisme- yang mungkin tetap mengejutkan.
Hal itu berkaitan dengan anatomi reproduksi betina, yang dalamnya sekitar 3 meter dari awal hingga ujung, yang merupakan terpanjang di kalangan mamalia darat.
Bahkan dengan ukuran penis yang \'legendaris\', gajah jantan tidak pernah memasuki vagina gajah betina karena bukaannya berada sekitar 1,3 meter di dalam tubuhnya.
Struktur yang aneh itu juga ditemukan di mamalia laut. Hal itu mungkin berasal dari nenek moyang gajah di laut, untuk mencegah air masuk ke dalam alat reproduksi pada saat mereka kawin.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR