Akibat dari meletusnya gunung Raung di Jawa Timur misalnya, ratusan penumpang pesawat di berbagai bandara di sekitar wilayah tersebut terpaksa batal berpergian karena bandara ditutup.
"Saya marah, sedih, dan sekarang menjadi tuna wisma karena tidak tahu harus menginap di mana," kata seorang wisatawan asing yang terpaksa menginap di bandara Ngurah Rai, Bali karena penerbangannya dibatalkan.
Partikel yang dikeluarkan oleh gunung, berpotensi merusak mesin pesawat. Dan ini adalah resiko yang tidak ingin diambil oleh kementerian Perhubungan.!break!
"Prioritas dari transportasi itu kan keselamatan. Kita tahu bahwa erupsi debu vulkanik ini mempengaruhi ruang udara di bandara. Ini sangat riskan," kata JA Barata.
Oleh karena itu, JA Barata pun menyarankan agar masyarakat memantau kondisi gunung-gunung yang aktif, sebelum memutuskan untuk berpergian ke wilayah tersebut.
Dan jika memungkinkan, memilih moda transportasi yang lain seperti kereta, bis dan kapal laut.
Indonesia memang dikelilingi oleh ratusan gunung api yang rentan terhadap erupsi.
Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan bahwa sebenarnya ada sekitar empat juta jiwa penduduk Indonesia yang tinggal di daerah rawan bencana dua dan tiga.
Daerah-daerah tersebut seharusnya kosong karena berbahaya namun kin menjadi permukiman.
"Mereka tidak mungkin kita relokasikan semuanya. Sehingga dalam hal ini terdapat beberapa opsi. Bagaimana kita sampaikan agar mereka memiliki living harmony with risk disaster, artinya hidup dengan resiko ancaman bencana yang ada, yang penting ketika terjadi peningkatan (aktivitas gunung), ya mereka mengungsi," jelas Sutopo.
Hal ini memang disadari dan dilakoni oleh Abdi Karya Angelus Kacaribu, di Sumatera Utara.
Dia sudah berkali-kali mengungsi, dan berterima kasih atas makanan, minuman dan bantuan pakaian yang kerap diberikan.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR