Calon Unggulan
Pada tahap pertama, data sekunder dari 93 kota dikumpulkan. Sumber data adalah dari Badan Pusat Statistik dan pemerintah kota dengan mengunggahnya di situs yang disediakan.
Data yang terkumpul lalu diberi bobot. Nilai bobot diperoleh dari pendapat 15 akademisi dan profesional yang terkait dengan kota cerdas. Isu strategis nasional dimasukkan dalam pertimbangan penyusunan bobot. Kumpulan nilai pendapat ini yang kemudian diolah dengan metode Analytical Hierarchy Process.
Dari pengolahan itu, diperoleh 15 kota calon unggulan, yakni 5 kota besar, 5 kota sedang, dan 5 kota kecil. Selanjutnya, data dari kota tersebut dilengkapi dengan penilaian masyarakat melalui survei tatap muka. Survei dilakukan Litbang Kompas terhadap 6.000 responden melibatkan 755 tenaga lapangan.
Selain itu, verifikasi data sekunder di lapangan juga dilakukan tim pemeriksaan data. Tim ini lebih menitikberatkan pada aspek pengungkit, seperti teknologi informasi dan komunikasi. Setelah itu semua data dikumpulkan, pengolahan terhadap semua aspek dilakukan. Dari hasil pengolahan, didapatkan nilai indeks kota cerdas. Dari nilai indeks inilah diperoleh peringkat kota cerdas.
Pengolahan tahap selanjutnya adalah menentukan tingkatan kota yang dicapai berdasarkan pertimbangan sejauh mana konsep kota cerdas diterapkan di kota itu. Pengukuran dan kajian yang dikerjakan tim ITB ini dapat digunakan sebagai pijakan untuk menuju tingkatan yang lebih tinggi.
Ada lima tingkatan pencapaian penerapan kota cerdas. Tingkat pertama atau dasar adalah belum adanya inisiatif apa pun dari kota untuk menerapkan konsep kota cerdas. Tingkat dua adalah kota sudah memiliki inisiatif menerapkan konsep kota cerdas meskipun masih bersifat parsial.
Selanjutnya tingkat ketiga, yakni kota sudah menerapkan konsep kota cerdas secara intensif. Tingkat keempat adalah beberapa komponen kota cerdas yang ada di kota tersebut mulai terintegrasi. Tingkatan kelima atau tertinggi tercapai jika komponen kota cerdas sudah semakin terintegrasi dan diterapkan di banyak instansi di kota tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Aris |
KOMENTAR