Tisu basah sekali pakai yang mengandung antibakteri sangat populer. Selain mudah dibawa ke mana-mana, tisu ini juga praktis karena menghilangkan kuman tanpa perlu menggunakan air dan sabun.
Tisu basah antibakteri ini bukan hanya dipakai para ibu untuk membersihkan popok atau tangan bayi mereka, di rumah sakit tisu basah seperti ini juga sering dipakai untuk membersihkan permukaan.
Walau begitu, tisu basah yang diklaim mengandung antibakteri pun ternyata tidak efektif menyingkirkan kuman. Malah, menurut studi dari Wales, penggunaan tisu basah di rumah sakit akan menyebarkan bakteri berbahaya, termasuk MRSA.
Dalam penelitian di laboratorium, para peneliti dari Cardiff University\'s School of Pharmacy and Pahrmaceutical Science menguji 7 jenis tisu basah yang sering dipakai dan menemukan bahwa kemampuan tisu ini dalam menghilangkan MRSA setelah 10 detik kurang optimal.
Faktanya, penggunaan tisu basah tersebut malah memindahkan bakteri ke permukaan lainnya. Memang penelitian tersebut dilakukan di laboratorium sehingga hasilnya belum tentu sama dengan dunia nyata. Para peneliti juga memakai tiap tisu 10 kali, padahal biasanya hanya dipakai tak lebih dari satu kali.
Setiap tisu basah yang beredar di pasaran memiliki zat kimia berbeda untuk membunuh mikroba. Biasanya alkohol adalah zat kimia utama dan tisu basah dan akan membunuh bakteri dengan cara memecah struktur protein di sel kuman.
Tisu juga mengandung pemutih yang akan menghasilkan oksidasi di sel, sehingga sel-sel akan mati. Tisu yang mengandung sabun biasa sebenarnya juga efektif, terutama jika sabun itu bersifat antibakteri.
Walau sabun terkesan kurang canggih, tapi sebenarnya lebih efektif dalam menghancurkan kuman berbahaya, termasuk ebola.
Tisu basah seharusnya dipakai tak lebih dari 5 kali usapan sebelum dibuang. Jika dipakai dalam area yang kecil, misalnya rak atau tempat makan, sebaiknya gunakan satu kali lalu buang sehingga kuman tak berpindah.
Jenis tisu juga berpengaruh. Tisu basah yang mengandung sedikitnya 40 persen alkohol akan efektif membunuh mikroba. Jika tisu tersebut terlalu kering, biasanya disebabkan karena penyimpanan yang kurang baik atau terlalu sering dipakai.
Penulis | : | |
Editor | : | Dini Felicitas |
KOMENTAR