Thomas Crowther, peneliti dari Universitas Yale di Amerika Serikat, mengemukakan perkiraan tersebut berdasarkan rangkaian data survei daratan yang disertai citra satelit.
Menurut Crowther, estimasi jumlah pohon yang didapatnya akan menjadi rujukan berbagai riset, mulai dari kajian habitat hewan dan tumbuhan terkait keanekaragaman hayati sampai penelitian perubahan iklim mengingat pohon memainkan peranan penting dalam mengurangi gas rumah kaca.
Namun, Crowther menegaskan bahwa jumlah pohon yang dia perkirakan tidak mengubah apapun.
“Ini bukan berita baik buat dunia atau berita buruk. Kami hanya menggambarkan kondisi sistem hutan dunia dalam wujud angka sehingga khalayak dapat memahami, ilmuwan bisa menggunakan datanya, dan praktisi lingkungan atau pembuat kebijakan bisa paham dan memakai datanya,” kata Crowther kepada BBC.
Seperti disebutkan dalam jurnal ilmiah Nature, penelitian itu memperkirakan terdapat 3.040.000.000.000 pohon di dunia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1,39 triliun di antaranya tumbuh di lahan tropis dan sub-tropis. Kemudian 0,61 triliun berada di kawasan beriklim sedang dan 0,74 triliun di hutan yang berada di kawasan bawah Arktik.
Sebanyak 0,74 triliun pohon diperkirakan tumbuh di hutan yang berada di kawasan bawah Arktik. (Thinkstock via BBC Indonesia)
Menanggapi penelitian itu, Dr Martin Lukac dari Universitas Reading, Inggris, mengaku tidak yakin apakah jumlah estimasi pohon mendekati angka akurat.
Sebab, pada penelitian sebelumnya, sejumlah ilmuwan memperkirakan jumlah pohon dunia mencapai 400 miliar.
“Ada celah kesalahan dalam kajian seperti ini sehingga angka pastinya bisa antara dua hingga 10 kali lipat,” kata Lukac.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR