Wisata kopi di Indonesia dalam bentuk paket wisata perlu ditingkatkan untuk menarik kunjungan wisatawan. Hal tersebut ditengarai potensi wisata kopi Indonesia yang besar.
"Wisata kopi sudah dilirik (wisatawan) tapi perlu ditingkatkan lagi. Belum ada paket wisata yang khusus (wisata kopi)," kata Ketua Asosiasi Kopi Spesial Indonesia, Syaffruddin saat dihubungi KompasTravel di Jakarta, Selasa (29/9/2015) sore.
Ia mengatakan Indonesia merupakan salah satu penghasil kopi terbesar di dunia dengan kebun kopi yang tersebar di penjuru nusantara. Syaffruddin mengatakan wisatawan dapat belajar tentang kopi-kopi Indonesia melalui paket-paket wisata kopi.
"Wisatawan bisa melihat proses penanaman kopi, berinteraksi dengan petani, dan melihat produksi kopi hingga siap diminum," katanya.
Ia mengatakan Indonesia memiliki sederet destinasi wisata kopi yang menarik untuk dikunjungi seperti Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Flores, dan Sulawesi Selatan.
"Dengan adanya paket wisata, ekonomi masyarakat pun khususnya petani dapat naik," harap Syaffrudin.
Marketing Manager PT Taman Delta Indonesia, Moelyono Soesilo menuturkan secara geografis Indonesia sudah cocok untuk wisata kopi. Indonesia, lanjut dia, juga memiliki masa panen kopi yang ada setiap tahun.
"Industri pariwisata kopi belum optimal. Saya lihat belum lihat ada paket yang menyediakan wisata kopi," ujarnya.
Ia membandingkan dengan negara Australia yang memiliki paket wisata kopi yang bertujuan mengedukasi para wisatawan. Moelyono menyebutkan ada sebuah restoran yang menyajikan pengalaman kepada wisatawan menjelajah di kebun kopi.
"Pastinya saya lupa di mana. Tapi di sana pengunjung bisa mencoba menanam kopi, memetik kopi, dan melihat produksi," kata Moelyono.
Sementara Direktur Industri Minuman dan Tembakau, Faiz Achmad mengatakan dengan kondisi geografis dan persebaran kebun kopi, paket wisata kopi Indonesia memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan. Dengan begitu, lanjut dia dampak secara ekonomi dan pariwisata juga dapat terasa.
"Ini juga peluang untuk mengangkat nama kopi Indonesia (di dunia)," ungkapnya kepada KompasTravel, Selasa (29/9/2015) sore.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR