Ranger di Hwangwe National Park, Zimbabwe, telah menemukan bangka 26 gajah di dua lokasi, tewas keracunan sianada bersamaan dengan 14 gajah lainnya yang ditemukan pekan lalu. Jadi, dalam dua minggu ini total ada 40 gajah Zimbabwe yang mati dibunuh menggunakan racun sianida.
Menurut Bhejani Trust dan National Parks and Wildlife Management Autorithy, ranger yang berpatroli menemukan bangkai-bangkai tersebut pada Selasa (13/10).
Juru bicara Taman Nasional, Caroline Washaya-Moyo, menyebutkan bahwa terdapat 14 gading ditemukan dari gajah-gajah itu sementara sisanya belum ditemukan. Pada penemuan Selasa itu, menurut pernyataan Washasa-Moyo, ranger menemukan 16 gajah di lokasi yang dikenal dengan Lupande, sementara 10 lainnya di Chakabvi.
Tidak ada penangkapan dari patroli tersebut, meski demikian, para ranger berhasil menemukan sekitar satu kilo sianida di lokasi tersebut. “Sianida banyak digunakan dalam industri pertambangan di Zimbabwe dan sangat mudah untuk diperoleh,” ujar Washasa-Moyo.
Sementara Trevor Lane, pendiri Bhejani Trust, kepada AP, menambahkan, “Para pemburu mungkin kaget dengan kedatangan tim patroli sehinga 14 gading tertinggal. Keracunan sianida menjadi salah satu masalah besar di sini, dan kami sedang berjuang untuk menanggulanginya.”
Seperti disinggung di awal, pekan lalu, sebanyak 14 bangkai gajah yang ditemukan di tiga lokasi berbeda juga terindikasi keracunan sianida. Pada 2013, sebanyak 300 ekor gajah mati di Hwange gara-gara ulah pemburu yang mencampur sepanci garam dengan sianida.
Pemerintah setempat menyebut, banyaknya kematian gajah disebabkan oleh maraknya olahraga berburu gajah yang disponsori oleh negara-negara besar seperti Amerika Serikat. Seekor gajah biasanya dihargai dengan US$120 ribu (sekitar Rp1,6 miliar).
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR