"Itu sangat menantang dan memerlukan konsentrasi yang intens. Setiap kali saya terbang melalui hujan badai, saya kembali menyatakan bahwa itu bukanlah tempat untuk pesawat terbang."!break!
Jauh tinggi di atas awan awan petir dan sambaran petir ke tanah, Anda mungkin menemukan tiba-tiba cahaya kemerahan yang membentang beratus-ratus kilometer. Bentuknya sedikit mirip uraian sulur ubur-ubur.
Badai petir besar dapat menghasilkan fenomena ini, yang biasa dikenal sebagai pijaran cahaya peri atau bidadari.
"Pijaran cahaya ini sangat intens," kata Martin Fullekrug dari Universitas Bath di Inggris.
"Badai harus menghasilkan kilatan khusus, dan ini sangat langka. Mungkin hanya satu dari ribuan kilatan yang menghasilkan pijaran cahaya peri."
Kilatan-kilatan ini perlu menghapus banyak elektron dari awan petir.
Arus perlahan dan panjang diperlukan untuk menghasilkan pijaran cahaya peri, dan arus seperti itu dapat terbentuk dalam sistem badai besar yang mencapai 100 kilometer.
Sulitnya memahami kilatan cahaya merah ini membuat fenomena tersebut mendapatkan nama makhluk halus (sprite secara harfiah berarti peri) yang diambil dari karya Shakespeare: A Midsummer Night\'s Dream.
Namun dengan menurunnya harga kamera yang cukup baik, pijaran cahaya peri makin sering tertangkap lensa kamera. Kamera CCTV biasa pun asal memiliki kemampuan merekam di malam hari (night vision) dengan baik dapat memotret gambar berkualitas rendah. Para pengamat meteor amatir juga mengumpulkan banyak data mengenai pijaran cahaya peri.
"Anda bisa mendapatkan gambar pijaran cahaya peri berkualitas rendah dengan menggunakan kamera yang harganya beberapa ratus poundsterling saja," kata Fullekrug.
"Dengan sedikit bimbingan, siapa pun dapat melakukannya."!break!
Istilah ELVES merupakan akronim yang ganjil yang dipilih untuk melengkapi ‘saudaranya’ si cahaya pijar peri. ELVES merupakan singkatan dari "Emissions of Light and Very low frequency perturbations due to Electromagnetic pulse Sources" (emisi cahaya dan gangguan berfrekuensi sangat rendah akibat sumber-sumber pulsa elektromagnetik) tetapi ini merupakan hal "jarang dapat diuraikan ilmuwan kepada Anda", menurut Fullekrug.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR