Parlemen Nepal telah memilih aktivis hak perempuan Bidhya Devi Bhandari sebagai presiden perempuan pertama, ini dianggap sebagai sejarah di negara tersebut.
Perempuan berusia 54 tahun ini merupakan wakil ketua Partai Komunis Nepal yang berkuasa saat ini (United Marxist Leninist).
Bhandari pernah menjadi menteri pertahanan dari 2009 sampai 2011. Sebagai presiden, dia telah berjanji untuk mengutamakan hak-hak minoritas dan perempuan di Nepal.
Awal bulan ini, parlemen Nepal memilih perdana menteri baru KP Sharma Oli.
Wartawan Editor BBC Asia Selatan Charles Haviland mengatakan Bhandari merupakan sekutu dekat dari Oli dan telah menjadi aktivis politik di masyarakat yang di dominasi oleh laki-laki.
Bhandari menggantikan Ram Baran Yadav, yang merupakan presiden pertama yang terpilih pada 2008 di Nepal setelah berakhirnya monarki.
Pemilihan Bhandari terjadi setelah Nepal menerapkan konstitusi baru yang bertujuan untuk menstabilkan negara tersebut, tetapi yang berakhir dengan maraknya kekerasan yang menimbulkan banyak korban.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR