Untuk kalian yang hadir di Young Explorers Grants Workshop, pasti tahu siapa Mark Phuong. Dia adalah biolog bidang evolusi penerima hibah yang menjadi salah satu pembicara dalam workshop tersebut. Phuong membawakan presentasinya dalam Bahasa Indonesia yang lancar, hal ini tidak mengherankan karena dia sudah cukup lama berada di Indonesia untuk meneliti kerang laut yang ada di perairan Indonesia.
Phuong sudah tertarik dalam bidang ilmu pengetahuan sejak kecil. Dulu, dia sangat menggemari Steve Irwin dan mengikuti petualangannya. Phuong yang lulus dari University of California, Los Angeles ini sempat mengalami krisis juga dalam memilih karir. Dia ingin melakukan sesuatu yang menakjubkan dan original, yang tidak pernah dijamah orang lain sebelumnya. Akhirnya dia memutuskan untuk melakukan penelitian pada keong laut, terutama yang ada di perairan Indonesia.
Saat diwawancara, Phuong merupakan pribadi yang ramah dan bersemangat. Dia bercerita bahwa keragaman hayati merupakan hal yang sangat menarik untuk dipelajari dan diketahui seluruh detilnya. Saat dia melakukan penelitian lapangan, dia harus terjun ke laut untuk bisa mengamati dalam jarak dekat, dan ini merupakan hal yang sangat disukai oleh Phuong. Namun untuk bisa melakukan penelitian lapangan, tentu saja membutuhkan izin dari pemerintah yang bersangkutan. Perizinan tersebut biasanya membutuhkan waktu yang sangat panjang, sehingga harus dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Tidak jarang, perizinan tertahan sehingga menganggur untuk waktu yang cukup lama. Hal-hal seperti ini kadang membuat seseorang menjadi putus asa dan berpikir untuk menyerah. Apakah Phuong juga demikian? “Setiap minggu,”jawabnya jenaka dan kemudian tertawa.
Namun pikiran untuk menyerah itu pasti datang dan pergi. Phuong selalu mengingat apa yang ditawarkan oleh pekerjaannya. Indahnya karang laut beserta mahluk-mahluk unik laut menjadi pemandangan hebat yang menemani setiap dia bekerja. Pemandangan hebat tersebut masih penuh misteri yang belum diketahui oleh manusia. Hal tersebut yang akhirnya terus mendorongnya untuk meneruskan pekerjaan. Begitu banyak pertanyaan yang masih membutuhkan jawaban.
Penulis | : | |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR