Lebih dari 550 rumah tangga di Skotlandia, Inggris, masih menonton televisi hitam putih, menurut para pejabat perizinan televisi setempat.Glasgow memiliki televisi hitam putih dalam jumlah terbesar yaitu 200 unit, diikuti oleh Edinburgh dengan jumlah 55 unit.
Pihak perizinan televisi di Skotlandia mengungkap angka itu untuk mengingatkan para penonton bahwa mereka membutuhkan lisensi, terlepas seberapa tua televisi mereka.
Siaran televisi berwarna mulai beroperasi di saluran BBC Two pada Juli 1967.
Inggris menjadi negara pertama di Eropa yang menawarkan program reguler siaran televisi berwarna, disusul beberapa minggu kemudian oleh Jerman, namun hampir 10.000 surat izin kepemilikan televisi hitam dan putih masih berlaku di Inggris.
Kolektor televisi hitam putih
Biaya lisensi televisi hitam putih ini seharga £49 atau Rp 998.000. Harga ini lebih murah dibandingkan dengan biaya lisensi televisi berwarna yaitu senilai £145,50 atau Rp 2,9 juta. Beberapa televisi hitam putih bisa memerlukan lisensi TV berwarna jika dapat menerima dan merekam seluruh program televisi warna.
Juru bicara perizinan televisi Scotlandia, Jason Hill mengatakan, "Ini mengejutkan, lebih dari 550 rumah tangga di Skotlandia masih menonton televisi hitam dan putih, terutama bahwa sekarang lebih dari setengah rumah mengakses konten TV melalui internet, di TV pintar," terang Hill.
"Terlepas dari apakah Anda memiliki TV 4K terbaru atau satu set TV hitam putih dari tahun 1970-an, jika Anda menonton atau merekam siaran langsung televisi, maka Anda perlu surat izin," kata Hill.
Jim McLauchlan dari Museum Komunikasi di Burntisland mengatakan adanya peningkatan jumlah kolektor televisi tua hitam dan putih.
Dia mengatakan, "Sekarang sudah beberapa tahun sejak saya menemukan orang yang menggunakan televisi hitam putih, meskipun terkadang saya menemukan ada orang yang menyimpannya di loteng," kata McLauchlan.
"Kami mendapat beberapa sebagai sumbangan kemudian memberikannya ke museum dan ada peningkatan jumlah kolektor di seluruh Inggris untuk mengumpulkan beberapa set TV hitam dan putih dari awal tahun 1940-an dan seterusnya, dengan harga yang layak," tutur McLauchlan.
"Pada umumnya, para pengunjung museum usia muda menunjukkan minat yang sangat sedikit terhadap televisi hitam putih, namun pengunjung yang lebih tua umurnya sesekali akan berkomentar dengan sambil bernostalgia," terangnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR