Orang-orang yang tidak memiliki tiket ini dilarang melakukan aktivitas-aktivitas tertentu atau berada di tempat-tempat tertentu, seperti bioskop, gym, restoran, dan stadion olahraga. Sebagai bagian dari program ini, pemerintah juga memperkenalkan mandat bagi semua petugas kesehatan, aparat penegak hukum, dan staf sekolah untuk menerima vaksinasi.
IFL Science mengabarkan Italia memiliki tingkat vaksinasi yang relatif kuat dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Lebih dari 74 persen populasi di Italia telah menerima dua dosis suntikan vaksin COVID-19, menurut Our World In Data. Sebagai perbandingan, persentase jumlah penduduk Indonesia yang sudah menerima dua dosis vaksin barulah sekitar 37 persen.
Namun seperti banyak negara lain di Eropa, Italia kini sedang menghadapi peningkatan jumlah kasus COVID-19 lagi. Ada kekhawatiran yang meningkat tentang menyebarnya varian baru Omicron di negara mereka.
Baca Juga: Varian Omicron Terdeteksi, Banyak Negara Batasi Perjalanan dari Afrika
Keberadaan varian-varian baru virus corona tidak membuat bahwa vaksin adalah upaya yang sia-sia. Orang-orang yang divaksinasi tetap lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan virus daripada orang-orang yang tidak divaksinasi. Selain itu, orang-orang yang divaksinasi secara signifikan juga lebih kecil kemungkinannya untuk memerlukan rawat inap ketika terpapar COVID-19 dibandingkan dengan orang-orang yang tidak divaksinasi.
Kejadian penipuan yang dilakukan pria memang terkesan luar biasa nekat dan janggal. Namun La Repubblica menemukan bahwa orang-orang di Twitter telah berbagi bodysuit silikon, lengkap dengan lengan dan dada berotot, yang dijual di Amazon dengan harga di bawah 500 euro atau Rp8,13 juta.
Salah satu postingan dalam bahasa Italia di Twitter dilaporkan berbunyi: "Jika saya memakai ini, apakah mereka akan menyadarinya? Mungkin di bawah payudara silikon ini saya juga bisa mengenakan pa
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Berbentuk Plester, Solusi untuk Fobia Jarum Suntik
Source | : | La Repubblica,IFL Science,Corriere della Sera |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR