Nationalgeographic.co.id—Demi menghindari suntikan vaksin COVID-19, seorang pria di Italia berusaha menipu seorang perawat dengan menyodorkan lengan karet palsu untuk disuntik. Sial baginya, tipuannya dengan cepat ketahuan dan dia sekarang bisa menghadapi kemungkinan tuntutan pidana.
Filippa Bua, seorang perawat yang saat ini sedang mengerjakan peluncuran vaksin di pusat vaksinasi Biver Banca di Biella, Italia, tak mudah terkecoh. Dia dengan cepat menjadi curiga setelah memperhatikan tekstur dan warna lengan pria itu yang tidak biasa.
"Ketika saya membuka lengan itu, saya merasakan kulit yang dingin dan kenyal, dan warnanya terlalu terang," kata Bua, seperti diberitakan surat kabar Italia Corriere Della Sera.
Tidak perlu banyak waktu bagi sang perawat untuk menyadari bahwa pria itu menunjukkan lengan karet palsu, sementara lengan aslinya terselip di pakaiannya. Setelah tipu muslihat itu terungkap, dia membuat beberapa pernyataan sarkastik dan mencoba membujuk perawat itu untuk menutup mata atau pura-pura tak tahu atas tipuannya itu. Namun pusat vaksin akhirnya melaporkan pria itu atas penipuan ke kantor kejaksaan setempat.
"Saya merasa tersinggung sebagai seorang profesional," kata perawat itu kepada La Repubblica. "Ini adalah hari-hari yang sulit. Orang-orang marah, kami sering berdebat. Episode seperti ini membuat kami membuang waktu."
Pria itu diketahui merupakan seorang dokter gigi yang diskors dari pekerjaannya setelah dia menolak vaksin. Italia saat ini menggunakan sistem "Green Pass" yang mewajibkan semua pekerja untuk memberikan bukti vaksinasi, tes negatif, atau pemulihan dari virus.
Pada Senin, 6 Desember 2021, otoritas kesehatan Italia menambahkan sertifikasi ini dengan tiket yang disebut sebagai "Super Green Pass". Tiket ini hanya dapat diperoleh melalui vaksinasi atau pemulihan dari COVID-19, bukan dengan hasil tes negatif.
Orang-orang yang tidak memiliki tiket ini dilarang melakukan aktivitas-aktivitas tertentu atau berada di tempat-tempat tertentu, seperti bioskop, gym, restoran, dan stadion olahraga. Sebagai bagian dari program ini, pemerintah juga memperkenalkan mandat bagi semua petugas kesehatan, aparat penegak hukum, dan staf sekolah untuk menerima vaksinasi.
IFL Science mengabarkan Italia memiliki tingkat vaksinasi yang relatif kuat dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. Lebih dari 74 persen populasi di Italia telah menerima dua dosis suntikan vaksin COVID-19, menurut Our World In Data. Sebagai perbandingan, persentase jumlah penduduk Indonesia yang sudah menerima dua dosis vaksin barulah sekitar 37 persen.
Namun seperti banyak negara lain di Eropa, Italia kini sedang menghadapi peningkatan jumlah kasus COVID-19 lagi. Ada kekhawatiran yang meningkat tentang menyebarnya varian baru Omicron di negara mereka.
Baca Juga: Varian Omicron Terdeteksi, Banyak Negara Batasi Perjalanan dari Afrika
Keberadaan varian-varian baru virus corona tidak membuat bahwa vaksin adalah upaya yang sia-sia. Orang-orang yang divaksinasi tetap lebih kecil kemungkinannya untuk menularkan virus daripada orang-orang yang tidak divaksinasi. Selain itu, orang-orang yang divaksinasi secara signifikan juga lebih kecil kemungkinannya untuk memerlukan rawat inap ketika terpapar COVID-19 dibandingkan dengan orang-orang yang tidak divaksinasi.
Kejadian penipuan yang dilakukan pria memang terkesan luar biasa nekat dan janggal. Namun La Repubblica menemukan bahwa orang-orang di Twitter telah berbagi bodysuit silikon, lengkap dengan lengan dan dada berotot, yang dijual di Amazon dengan harga di bawah 500 euro atau Rp8,13 juta.
Salah satu postingan dalam bahasa Italia di Twitter dilaporkan berbunyi: "Jika saya memakai ini, apakah mereka akan menyadarinya? Mungkin di bawah payudara silikon ini saya juga bisa mengenakan pa
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Berbentuk Plester, Solusi untuk Fobia Jarum Suntik
Source | : | La Repubblica,IFL Science,Corriere della Sera |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR