Ada sekitar 4.500 spesies kecoak yang diketahui di seluruh dunia, namun hanya 30 spesies yang berinteraksi dengan manusia dan dianggap sebagai hama.
Kecoak biasa makan dari sampah organik yang telah membusuk, bahkan kotoran hewan lain. Kebanyakan manusia membenci kecoak dan berusaha membasminya karena hewan satu ini merupakan hewan pembawa penyakit.
Kecoa terkenal karena kemampuan bertahan hidup yang membuatnya tetap lestari selama jutaan tahun. Mereka bisa bertahan meski ada ledakan nuklir dan radiasinya.
Bahkan, kecoak bisa hidup meski tanpa kepala. Bagaimana bisa?
Dilansir dari New Scientist, Ahli fisiologi dan biokimia University of Massachusetts Amherst, Joseph Kunkel menjelaskan bagaimana kecoa dapat hidup tanpa kepala sedangkan manusia tidak. Pemenggalan kepala pada manusia mengakibatkan kehilangan darah dan tekanan darah yang menyebabkan gangguan terhadap sirkulasi oksigen dan nutrisi pada jaringan vital tubuh.
Selain itu, manusia bernafas melalui hidung dan mulut, dimana otak mengontrol sistem pernafasan, maka bernafas juga akan berhenti. Ditambah lagi, manusia tidak dapat makan tanpa kepala.
Nah, sedangkan kecoak tidak memiliki tekanan darah seperti manusia. Mereka juga tidak punya jaringan pembuluh darah untuk dilalui darah. Mereka punya sistem peredaran darah terbuka dimana distribusi darah ke seluruh tubuh tidak selalu melewati pembuluh darah. Darah bisa secara langsung menuju ke jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh.
Meski tanpa kepala, kecoak tetap bisa bernafas melalui spirakel, lubang ventilasi kecil di bagian-bagian tubuhnya. Sistem pernafasan kecoak tidak dikontrol oleh otak dan oksigen tak diangkut oleh darah. Lubang spirakel itu langsung menuju ke jaringan tubuh melalui serangkaian tabung yang disebut trakea.
Merupakan hewan poikiloterm atau berdarah dingin, menambah satu keuntungan lagi bagi kecoak. Mereka membutuhkan jauh lebih sedikit makanan dibanding manusia. Seekor kecoak bisa bertahan hidup tanpa makanan selama berminggu-minggu sampai cadangan makanan dalam tubuhnya habis.
Oleh sebab itu kecoak bisa hidup cukup lama meski tanpa kepala—kecuali jika anda langsung menginjaknya!
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR