Mobil konsep berwarna putih dengan nomor 515 melaju kencang di track ajang Shell Eco Marathon di Manila, Filipina. Mobil dengan desain unik tapi aerodinamis berjuluk Kalabia Evo. 5 itu berusaha mencetak rekor. Buatan sejumlah mahasiswa Universitas Indonesia.
Mobil ini membawa konsep Urban Concept Gasoline yang dikendalikan oleh Tim Sadewa, salah satu tim dari dua tim yang dikirim UI ke ajang tahunan itu. Garis finish dilewati, tetapi tujuh mahasiswa di balik proyek mobil hemat bahan bakar itu masih menunggu kabar. Maklum, selain mengibarkan bendera UI, mereka juga wakil Indonesia di ajang yang diikuti oleh 117 tim dari 17 negara dari Asia, Timur Tengah, termasuk Australia.
Dan, bendera Indonesia memang berkibar kencang. Mobil beroda empat ini menggunakan material carbon fiber composis dan memiliki berat 75 kg itu menorehkan catatan hebat. Satu liter bensin habis dalam jarak 275 kilometer. Artinya, jika melindas tol Cipularang untuk perjalanan Jakarta-Bandung yang berjarak 150 kilometer, nyaris bisa pulang-pergi untuk satu liter bensin. Maka, bayangkan jika Anda hanya modal Rp 8.000,- saja sudah bisa ke Bandung.
Tak pelak tim Sadewa yang terdiri dari Alfian Ibnu, Fatahillah Putra, Andre Widianto, Reisa Adityo, Andro Cohen, Jefri Alonso dan Aldino Jazmi yang merupakan gabungan antara mahasiswa Teknik Mesin dan Elektro UI itu didaulat sebagai pemecah rekor Asia.
Mobile dengan Konsep Urban ini lebih memerhatikan desain kendaraan konvensional roda empat yang hemat bahan bakar, sesuai dengan kebutuhan pengemudi saat ini.
Selain ikut di kategori Konsep Urban, tim UI juga mengirim satu tim lagi, tim Nakula yang mengikuti kategori Prototype Gasoline. Untuk kategori ini dibuat kendaraan berbentuk futuristik yang bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar melalui elemen desain yang inovatif. Tetapi ada kesamaan di antara kedua kategori, yaitu dirancang untuk tujuan yang sama, menempuh jarak terjauh dengan satu liter bahan bakar.
Di kategori kedua ini meski tak jebolkan rekor, tetapi tim Nakoela yang terdiri dari Diatri Mika, Willy Chandra, Wirangga Pradipta, Dhedhe Rodat, Musthada Murayid, Immanuel Santoclin dan Guardio Orlando unggul dengan mencetak jarak lebih jauh lagi, 792 kilometer per liter bahan bakar. Nah, bisa Anda hitung sekarang satu liter, Anda bisa bolak-balik dua kali ke Bandung dari Jakarta. Itu pun masih menyisakan bahan bakar.
Mobile kedua bernama Keris RVII bernomor 19 ini bobotnya lebih ringan dibanding Kalabia Evo. 5. Hanya 40 kg saja. Bisa ringan hampir separuh berat badan Anda lantaran memakai materialcarbon fiber, honeycomb dan alumunium. Untuk desain dan proses pembuatannya membutuhkan perhitungan yang presisi dan disimulasikan lebih dulu menggunakan perangkat lunak.
Willy Chandra, ketua kontingen tim UI membuka rahasia keunggulan. “Keunggulan mobil hemat kami ada pada nilai aerodinamis yang sangat baik sehingga mampu mengurangi energi yang terbuang akibat gesekan-gesekan serta penerapan eco-driving yang tepat,” lanjutnya. Proyek ini jga bakal berkelanjutan.
Sukses kedua tim merebut juara pertama di kategori masing-masing ini membuat Shell mengganjar tiap tim dengan hadiah senilai 2.000 dolar.
Kedua tim sukses menorehkan sejarah baru dalam babak inovasi alat angkut masa depan yang hemat energi. Mereka adalah anggota dari komunitas atau perkumpulan otomotif di UI bernama UI Supermileage Vehicle (UI-SMV). Dari Indonesia juga hadir tim perguruan tinggi lain, di antaranya Universitas Brawijaya Malang, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Universitas Sebelas Maret Solo, Institut Teknologi Bandung pada ajang yang digelar 3-6 Maret itu.
Rahasia Mengontrol Populasi Nyamuk: Aedes aegypti Jantan Tuli Tidak Bisa Kawin!
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR