Meskipun tidak mungkin mengatakan kapan tepatnya manuskrip tersebut ditulis, salinan manuskrip merkuri sophick karya Philalethes milik Newton diperkirakan sudah ada sebelum naskah versi cetak diterbitkan pada 1678.
“Ini mungkin karena memang ia menyalin naskah asli sebelum dipublikasi dalam bentuk cetak,” kata Voelkel.
Naskah yang disalin Newton setidaknya memiliki satu kesalahan. Di beberapa tempat, Philalethes menulis kata Latin ‘ex’ yang berarti ‘dari’, alih-alih menulis ‘et’ yang berarti ‘dan’. Newton menyadari kesalahan tersebut dan memperbaikinya dalam tanda kurung siku. Pada versi cetak, kesalahan tersebut sudah diperbaiki.
Hingga saat ini, detail isi manuskrip tersebut belum dipublikasikan kepada publik. Manuskrip tersebut merupakan salah satu dari sekumpulan paper Newton yang dijual oleh keturunannya di Sotheby di London, Inggris pada tahun 1936. Pada waktu itu banyak manuskrip yang dibeli oleh kolektor, tetapi bertahun-tahun kemudian, sebagian besar manuskrip tersebut telah disumbangkan atau dijual kembali ke lembaga-lembaga publik. Sebagian besar karya alkimia milik Newton kini disimpan di Universitas Cambridge, tempat Newton melakukan penelitian.
Manuskrip Newton yang baru ditemukan kembali ini akan dimasukkan dalam ‘The Chymistry of Isaac Newton Project’, repositori online yang dikuratori oleh Universitas Indiana, sehingga dapat dibagikan dan dipelajari oleh lebih banyak orang.
“Kami sudah mencitrakan [manuskrip] itu. Gambar dan transkrpsinya akan diunggah dan manuskrip alkimia tersebut akan lebih dikenal,” pungkas Voelkel.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR