Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ternyata pandangan politik kita juga ditentukan oleh faktor genetika alias bisa diwariskan. Tapi sebelum kita memutuskan untuk memilih, Tom Stafford menjelaskan mengapa mengetahui gen kita tidak secara otomatis mempengaruhi bagaimana pikiran kita terhadap suatu pandangan politik.
Ada banyak faktor yang membentuk dan mempengaruhi pandangan politik; pola asuh, karir, mungkin juga teman-teman dan mitra kita. Tapi untuk beberapa tahun belakangan sudah ada semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa mungkin ada faktor yang lebih mendasar di balik pandangan politik kita yaitu gen.
Gagasan bahwa pandangan politik memiliki komponen genetik sekarang diterima secara luas--atau setidaknya sudah ada bidang studi dengan nama yang mempelajari itu genopolitics. Ini dimulai dengan studi penting, yang menunjukkan bahwa ternyata kembar identik juga memiliki pandangan politik yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa pendapat politik tidak hanya dipengaruhi oleh percakapan ringan di meja makan atau kedai kopi, tetapi melalui gen orangtua.
Temuan terkuat dari bidang ini adalah bahwa orang-orang yang berhaluan politik liberal maupun konservatif nyatanya diwariskan dan ada peran dari gen orangtua. Temuan ini sangat mengejutkan, karena kekuatan hubungan antara genetika berpengaruh pada haluan politik.
Selain karena faktor lingkungan, pola pikir, kerabat dan lain-lain, pesona dari calon kandidat juga mempengaruhi sistem otak untuk mengendalikan respon emosional kita. Misalnya, sebuah studi di Inggris menunjukkan perbedaan struktur otak dan amygdala yang berbeda antara pendukung haluan politik liberal dan konservatif. Ini menunjukkan bahwa perbedaan keyakinan politik juga timbul dari perbedaan proses emosional.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR