Spesies kita berevolusi di Afrika, namun hasil mengejutkan ditemukan setelah peneliti memeriksa genom dari tengkorak manusia berusia 35.000 tahun yang ditemukan di Rumania. Peneliti mengatakan beberapa populasi telah bermigrasi kembali ke Afrika Utara dari Asia Barat selama Paleolitik Awal sekitar 45.000 tahun yang lalu. Penemuan ini dipublikasikan dalam Scientific Reports pekan lalu.
(Baca : Arkeolog Paparkan Migrasi Bangsa Chamorro)
Manusia modern secara anatomis tersebar dari Afrika sekitar 70.000 sampai 50.000 tahun yang lalu, dan sekitar 45.000 hingga 40.000 tahun yang lalu. Nenek moyang manusia yang menyerupai Homo sapiens muncul dalam catatan fosil Eurasia Barat. Analisis terbaru pada persebaran haplogroup modern (populasi genetic dari nenek moyang yang sama) menunjukkan bahwa selama ekspansi Eurasia, beberapa populasi memprakarsai migrasi kembali ke Afrika Utara.
Kesimpulan yang ditemukan dari genom individu Ethiopia berusia 4.500 tahun bahwa perjalanan dari Eurasia kembali ke Afrika sudah terjadi pada saat itu. Manusia bermigrasi kembali ke Afrika, namun hingga saat ini temuan fosil masih langka untuk mendukung migrasi kembali, bahkan yang lebih tua dari manusia Afrika Utara.
Tengkorak seorang wanita dari Pestera Muierii ditemukan pada tahun 1952 dekat Baia de Fier di Gorj County, Rumania. Radiokarbon memperkirakan tengkorak berusia 35.000 tahun. Ia disebut PM1, spesimen yang sesuai sepenuhnya dengan Homo sapiens, tetapi tidak menunjukkan fitur campuran manusia modern dan Neanderthal.
Setelah mengekstrak DNA dari dua gigi, tim yang dipimpin oleh Concepcion de-la-Rua dari Universitas Basque Country (UPV / EHU) mampu mengurutkan genom mitokondrianya (atau mitogenome). Mereka menemukan bahwa PM1 milik haplogroup yang belum teridentifikasi sebelumnya di setiap manusia, kuno atau modern. Mereka menyebutnya U6 basal* yang berasal dari Eurasia.
(Baca pula : Dinosaurus Tinggalkan Eropa Mulai dari Periode Kapur Awal)
Silsilah basal yang baru diidentifikasi ini sekarang telah menghilang, tetapi haplotype dapat ditemukan di era sekarang, sebagian besar pada populasi Afrika barat laut. Selama masa migrasi kembali keturunan U6 kemungkinan melakukan diversifikasi, sehingga kini garis keturunan U6 Afrika masih muncul. Haplotype U6 sekarang ditemukan di Eropa, kemungkinan besar karena gen baru banyak berasal dari Afrika.
Tak Hanya Cukupi Kebutuhan Gizi, Budaya Pangan Indonesia Ternyata Sudah Selaras dengan Alam
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR