Sebuah video mengungkap cara aneh menetaskan telur ayam. Bukannya menyimpan dalam inkubator, video itu menunjukkan cara menetaskan telur tanpa cangkangnya. Ternyata berhasil!
Pertama kali, telur dikeluarkan dari cangkangnya, dipindahkan ke sebuah gelas. Kemudian, gelas itu ditutup dengan plastik yang steril.
Setelah seminggu, di luar dugaan, embrio berkembang. Diawali dengan pengembangan blastoderm, jantung kemudian mulai berkembang diikuti dengan terbentuknya pembuluh darah.
Setelah 21 hari, anak ayam berkembang sempurna. Bedanya, ayam itu tak keluar dari cangkang yang berbahan kalsium klorida, tetapi dari gelas plastik.
Ilmiah
Mungkin beberapa menganggap bahwa eksperimen ini tak masuk akal. Namun, bila ditelusuri, eksperimen itu didasarkan pada riset yang dipublikasikan di Journal of Poultry Science pada tahun 2014.
Riset itu sendiri dipimpin oleh seorang pelajar SMA Oihama di Jepang, Yutaka Tahara, didampingi Katsuya Obara dari Takanedai Animal Clinic.
Tujuan penelitian pun tak sekadar coba-coba menetaskan telur di luar cangkang, tetapi untuk membantu memberi solusi mengembangbiakkan hewan-hewan yang terancam punah.
Diberitakan Science Alert, 1 Juni 2016 lalu, penelitian ini akan membuka peluang melestarikan burung terancam. Ke depan, metode "burung tabung" atau induk burung pengganti (surrogatemother) bisa dilakukan.
Berdasarkan riset, keberhasilan metode menetaskan telur di luar cangkang ini lebih tinggi daripada menetaskan tekur dengan cangkang transparan seperti yang dikembangkan ilmuwan lain.
Bisakah dicoba di rumah?
Membaca keberhasilan itu, mungkin Anda ingin mencoba meniru hal yang sama di rumah, membeli telur di pasar, kemudian menetaskannya di atas gelas.
Sebenarnya bisa saja. Namun, ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama, eksperimen dilakukan di laboratorium yang kondisinya steril. Rumah Anda jelas tidak steril.
Kedua, video di atas merupakan acara televisi. Tak ada jaminan bahwa anak ayam yang ditunjukkan di akhir adalah hasil dari telur yang ditunjukkan di awal video.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR