Kemudian setiba kami di daerah PIK, kami langsung disambut oleh Waterbom, Damai Indah Golf, serta deretan restoran dengan gaya dan rasa yang sangat menarik mata.
Lalu kami berhenti sejenak untuk mendengar Candha bercerita tentang perjalanan PIK sejak 1977 yang masih berupa Hutan Tegal Alur Angke Kapuk, hingga berdiri megah dengan properti-properti mewah masa depan.
Setelah itu, kami singgah di depan sebuah bangunan yang sangat megah berwarna abu-abu yaitu Yayasan Buddha Tzu Chi. Tzu Chi memiliki arti memberi dengan cinta kasih, menebarkan kasih sayang, dan kebaikan kepada semua umat manusia.
Baca Juga: Gelaran 'Reconnect': Melacak Jejak Riwayat Kopi Sepanjang Jalur Rempah
Perjalanan dilanjutkan dengan menyeberang ke Kawasan Pantai Maju (Pulau D) melalui jembatan Casks Bridge 4 PIK sepanjang 500 meter yang menjadi ikon baru di PIK.
Lalu kami singgah di Pantjoran PIK yang merupakan food court bergaya Singapore Street Food, dengan banyak pilihan makanan, mulai dari Restoran Hakka tertua Wong Fu Kie, Kopi Es Tak Kie, hingga Holywings 24. Nuansa Pantjoran Glodok sudah bisa kita rasakan karena tempat ini didukung dengan ornamen-ornamen hingga mural Tionghoa.
Perjalanan kami ditutup di Urban Farm, menikmati makan siang di Kopi Se-Indonsia sambil menonton pertunjukan musik yang dibawakan Daun Jatuh dan mengikuti talk show tentang Fotografi Perjalanan oleh Didi Kaspi Kasim, Editor in Chief National Geographic Indonesia.
Baca Juga: Rute Menuju Dusun Butuh, Nepal van Java yang Dibanggakan Sandiaga Uno
Didi Kasim, yang mengikuti rangkian perjalanan dan acara ini, mengatakan kegiatan ini menarik karena menggabungkan antara kesenangan bermotor dengan melihat salah satu landmark Jakarta dengan banyak cerita yang belum diketahui di PIK. "Artinya, kegiatan ini bisa menjadi sebuah wahana baru untuk melihat Jakarta dari sisi-sisi yang lain," ujar Didi.
Reconnect vol. 2 adalah acara di penghujung tahun 2021 dari #SayaPejalanBijak. Semoga kita bisa berkolaborasi lebih banyak lagi bersama kawan-kawan komunitas di gelaran Reconnect berikutnya.
Salam jalan, kawan jalan!
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR