Pameran koleksi seni rupa dari lukisan-lukisan di Istana Negara merupakan hal yang bersejarah, menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan dalam konferensi pers Pameran Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Indonesia di Gedung Utama Kementerian Seketariat Negara pada Senin (25/01/2016) ini.
"Pertama kalinya, koleksi istana dinikmati masyarakat, ini pameran bersejarah," ujar Anies.
Ia sendiri mengakui bahwa koleksi-koleksi lukisan di Istana Kepresidenan tidak pernah dibawa keluar untuk dapat dinikmati masyarakat secara bebas.
"Biasanya per event itu hanya menampilkan satu lukisan. Seperti contohnya pameran Diponegoro waktu itu, hanya satu lukisan Diponegoro karya Raden Saleh. Namun pameran ini justru memamerkan 28 lukisan koleksi istana," katanya lagi.
Anies memandang pameran ini sebagai bukti bahwa masyarakat Indonesia merupakan insan-insan yang kreatif, terutama di bidang seni rupa.
Diadakannya pameran ini sendiri bertujuan untuk mengingatkan sejarah serta menjadi edukasi bagi masyakarat, terutama siswa-siswa sekolah. Tak hanya edukasi, namun juga sebagai bentuk dari apresiasi dalam ranah kebudayaan bagi para pecinta sejarah maupun seni budaya.
"Lewat pameran ini, mengingatkan kembali bahwa prestasi tidak hanya bicara soal akademik, namun juga non-akademik, salah satunya seni rupa," jelas Anies.
Koleksi lukisan yang akan dipamerkan nanti berjumlah 28 buah dari 21 pelukis. Lukisan-luisan tersebut dibawa dari Istana Kepresidenan, Istana Negara, Istana Bogor, Istana Cipanas, dan Istana Yogyakarta.
Pameran yang akan dilaksanakan di Galeri Nasional dari tanggal 1-30 Agustus tersebut juga turut menghadirkan sejumlah kegiatan seperti seminar hingga berkeliling pameran bersama dengan kurator-kurator pameran.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR